Menuntun Mu Ke Jalan Rasulluallah

~Rasa Cinta~

Setelah aku menunggu Iza sholat aku pun mengajak nya ke lapangan dan aku mendaftarkan diri untuk ikut silat dan ternyata malam ini adalah bazar malam yang di adakan oleh pondok aku pun memakai seragam silat yang aku bawa dari surabaya

"Kamu siapa murid baru ya kan sudah saya bilang kalau murid baru gak bakal bisa ikut ini"

"Saya santri baru di sini"

"Oh kamu santri di sini kok gak pakek jilbab sih dan kenapa kamu pakai baju silat sama sabuk nya kamu itu pinjem siapa?"

"Saya merasa panas kalau pakek jilbab dan ini sabuk saya sendiri"

"Wah yang betul kamu? Di sini yang sabuk nya tinggi cuman Zahra, Leo, Aban, Azmi dan Ahkam jangan jangan kamu pinjam sama mereka"

"Enggak pak. beneran punya sendiri"

"Coba bukti'in kamu tanding sama Zahra di sini, bentar saya panggilkan"
memanggil Zahra

"Lho kamu kan yang tadi nanya aku kan?"

"Iya"
aku tertawa kecil

"Kenapa kamu gak pakek jilbab?"

"Panas gak betah"

"Kamu kenal dia Zahra ?"

"Tadi ketemu di jalan ustadz"

"Yaudah coba kamu tanding sama dia uztadz gak percaya kalau dia sama tingkat nya sama kamu"

Aku pun bertanding dengan Zahra di blakang panggung tiba tiba ada aban, azmi ahkam dan seorang laki laki dia melihat aku dan Zahra dan akhir nya Zahra yang menang

"Saya tadi melihat semua jurus kamu saya salah pilih orang seharus nya kamu bukan sama Zahra tetapi sama aban"

"Ustadz kok bisa sama saya sih?"

"Iya tingkat nya Zahra kan sabuk hitam sama ahkam, leo dan kamu sebentar lagi memiliki itu sama kayak kamu dan azmi"

"Iya sih ustadz tapi aku gak mau ah kalau ustadz milih dia untuk jadi lawan ku"

"Lha kenapa aban? Kamu takut?"

"Iya ustadz dia galak kayak singa"

"Eh kalau ngomong jangan sembarangan ya kamu"
aku menarik kerah baju aban

"Ehhhh pegang pegang bukan mukhrim"
Melepaskan tangan ku

"Habis kamu bikin aku darah tinggi tau"

"Liat kan ustadz belum apa apa dia galak nya minta ampun"

"Udah udah kamu kan nanti tampil sendirian nih jadi kamu malam ini ada pasangan nya"

"Yah ustadz lebih baik saya jomblo deh ustadz"

"Udah udah Zahra kamu pinjemin jilbab hitam sama dia"

"Iya ustadz, ayo ikut aku"

Aku pun mengikuti Zahra dari blakang

"Ini jilbab untuk mu"
Memberikan jilbab hitam