~Kelulusan Iza~

65 10 0
                                    

Hari ini adalah hari terberat Putri, setelah Iza wisuda Putri merasa berat untuk kehilangan sahabat nya itu

"Za..... Kenapa sih kamu cepet bangget lulus nya"

"Ya kan kamu masuk sini baru dua tahun ini, coba kalau masuk nya bareng aku pasti kita bakal lulus sama sama"

"Za..... Aku serius"

"He.... Udah jangan nangis kita tetep bisa ketemuan kok, kan rumah ku gak jauh dari pondok jadi rumah ku terbuka untuk kamu"

"Kamu gak mau kayak kak Ahkam yang kuliah sambil mondok ?"

"Gak mau ah aku mau nya fokus kuliah aja"

"Terus gimana nasib aku Iza, masak kamu tega sih biar'in aku di ejek sama mereka"

"Put kalau kamu di ejek sama mereka kamu jangan denger'in, kan kamu punya erphon bluetooth tuh kamu pakek lah"

"Iya juga sih za, biar aku gak kepancing emosi ya ?"

"Tuh dah tau, lebih baik simpen tenaga kamu buat orang yang butuh bantu'an dan satu lagi turutin apa kata ustadza"

"Lho kok ustadza sih ?"

"Iya, sekarang yang bakal ngurus kamu itu ustadza bukan aku lagi jadi kamu harus nurut ya"

"Ok lah za, aku bakal nurut kok aku juga gak sabar pingin cepet cepet keluar dari sini"

"Yaudah aku pulang dulu ya, makasih udah bantu ngemas barang barang aku inget nasehat ku ya, aku balik dulu assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Aku gak bakal lupa'in kamu za, kenangan bersama mu dan ketulusan hatimu untuk merubahku membuat ku tersadar akan arti persahabatan sebenarnya"
(Ucap Putri dalam hati)

Sore hari nya Putri pergi mengaji ia pergi ke kamar Iza untuk meminta komentar nya ia lupa jika Iza sudah tidak berada di pondok lagi

"Assalamualaikum Iza......., kok gak di jawab sih apa Jangan jangan dia lagi keluar ya"

"Iza kan udah gak di sini put"
Sahut Ahkam

"Eh kak Ahkam, ngapain kesini ?"

"Ya mau jemput kamu ngaji lah, biasa nya kan kalau gak ada Iza kamu males"

"Yaudah yuk brangkat"

"Kamu tadi kangen ya sama Iza ?"

"Iya kak kangen bangget"
Memandang kamar Iza

"Ouh iya erphon kamu udah kamu bawa ?"

"Udah kak"

"Jangan lupa pakek ya takut nya nantik banyak heters"

"Iya kak"

Saat perjalanan menuju masjid putri mulai mendengarkan musik kesukaan nya dan berjalan tanpa berbicara kepada Ahkam. Akhir nya mereka pun tiba di masjid dan Putri pun mematikan musik nya

Menuntun Mu Ke Jalan Rasulluallah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang