~Rasa ingin menolong~

91 10 6
                                    

Pagi pagi sekali selesai sholat subuh Azmi, Leo dan Ahkam sedang bersantai di teras rumah saudara Azmi

"Kak aku kok gak tega ya kita pura pura jahat sama Putri sama Aban"

"Azmi...... Kita ngelaku'in ini biar Aban sama Putri tuh deket"

"Tapi kak sebagai sahabat aku ngerasa gak berguna"

"Inget Azmi rasa kamu muncul karna kamu masih cinta sama Putri"

"Yang di kata'in Ahkam bener, kamu ngerasa kayak gitu karna kamu sayang sama Putri tapi bener juga kata kamu mi kita gak berguna jadi sahabat"
Sahut Leo

"Tuh kan Azmi bener"

"Yaudah yaudah kita ambil jalan tengah aja"

"Gimana ?"
Ucap Leo dan Azmi kompak

"Cie...... Kepo ya......"

"Ih kak Ahkam mah gitu gak pernah serius"

"Tauh nih aku kira punya ide beneran"

"Iya iya, aku tadi becanda supaya kalian gak tegang, jadi gini nih cara nya Azmi kamu masih inget gak siapa anak yang jujur di kelas putri ? Kalau gak salah sih kamu pernah cerita dia teman sd kamu dulu yang masuk ponpes sini"

"Em..... Bentar bentar Azmi kok lupa ya kan kan temen Azmi banyak"

"Nama nya kaila bukan sih"
Sahut Leo

"Ouh iya kaila, dia temen aku yang paling baik"

"Yaudah yuk temu'in dia"
Ajak Ahkam

"Temuin dia ? Yang ada kita di kroyok santri wati mau ?"

"Terus gimana dong mi ?"

"Ya kita temu'in ustadza lah"

"Yaudah yuk"

Mereka pun meminta tolong memanggil ustadza

"Assalamualaikum ustadza"

"Waalaikumsalam, tumben kesini ada apa ?"

"Gini ustadza saya mau minta tolong buat panggil kaila temen saya waktu sd saya mau ada perlu sama dia"

"Yasudah kalian tunggu sini biar ustadza yang panggilkan"

"Iya ustadza, makasih ya ustadza maaf kalau kita ngerepotin"

"Enggak, gak ngerepotin sama sekali kok"

Selang beberapa menit mereka pun sampai

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Ini kaila nya silahkan ngobrol ustadza tinggal ngajar dulu assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Kaila nanti habis dzhur kita ketemuan di taman mau ?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menuntun Mu Ke Jalan Rasulluallah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang