Natasya pun memasuki kelasnya ditemani dengan Ravi, lalu ia duduk di bangku kursinya.
"Ekhem.. ada yang abis berduaan ama Ravi nih" ejek isya
"Ciee ciee.." ejek kei ikut-ikutan
Ravi pun hanya bersikap datar.
"Apasih kalian... aku cu--" jawab Natasya terpotong dengan kehadiran Juna tiba-tiba
"Natasya!..." panggil Juna dari pintu
Natasya, Ravi, dan kedua temannya pun refleks langsung menoleh ke asal suara itu.
Juna pun menghampiri Natasya, Ravi yang tadi ada disebalahnya pun langsung berdiri lalu Juna duduk di sebelahnya sekarang.
"Lo gak papa kan? Tadi gue denger lo abis dilabrak sama devi and the geng itu" tanyanya dengan muka panik
'Lah... kok bisa tau? Padahal Natasya belum ngasih tau, Ravi juga belum..' Gumam Natasya dalam hati
Kei dan isya pun mendengar itu langsung kaget lalu menoleh Natasya dengan raut muka bingung dan panik.
"Hmm a..aku ga..gapapa kok kak" jawab Natasya terbata-bata sambil menutupi pipinya yang masih merah akibat kejadian tadi
"Kasih tau tuh mantan lo jangan beraninya main tangan sama dekel, cih.. ringan amat tuh tangan" ucap Ravi datar
Kei dan isya masih kebingungan, mereka tidak mengerti apa yang sudah terjadi.
"Emang dia ngapain lo?" Tanyanya dengan muka cemas
Natasya hanya diam dan menunduk, tanpa ia sadari tiba-tiba air matanya pun jatuh membasahi pipi mulusnya.
Juna pun memegang tangan Natasya, lalu memegang dagu Natasya agar ia mau menatapnya.
"Diapain sama devi? Gue gak akan tinggal diem sama orang yang udah bikin orang yang gue sayang nangis" ucapnya
Natasya, Ravi, dan kedua sahabat natasya pun tersentak kaget mendegar kata-kata Juna barusan.
'Pffttt sayang sayang palalo peyang, kemana aja lo disaat dia lagi membutuhkan lo!' Ucap Ravi dalam hati dengan kesal
"Aku ditampar kak... hikss..." kata Natasya meringis kesakitan sambil memperlihatkan pipinya yang masih merah lalu Natasya kembali menangis
"Percuma lo ngebales si mantan lo, mantan lo bakal nimpalinnya ke Natasya lagi! Atau mungkin bisa lebih parah dari ini" ucap Ravi dengan datar namun matanya menatap Juna tajam lalu ia membuang muka
Juna pun sudah kehabisan kata-kata lalu ia kembali menoleh Natasya sambil menggenggam tangannya.
"Maafin gue ya gara-gara gue lo jadi begini, tapi lo gak usah takut gue pasti akan slalu menjaga lo dan pasti lo aman kok" ucapnya menenangkan hati Natasya
Natasya pun hanya mengangguk-angguk saja, lalu Juna pun mengelap pipi Natasya yang basah oleh air mata, sama seperti sikap Ravi tadi.
.
Bel pun berbunyi, Juna pun pamit untuk kembali ke kelasnya dan akan menemui Natasya lagi saat pulang sekolah nanti. Si Ravi pun ikut kembali ke kelasnya tanpa sepatah katapun, ia langsung pergi nyelonong keluar kelas Natasya.
"Thanks Rav" kata Natasya pelan lalu tersenyum sambil melihat Ravi keluar dari kelas
Rasanya Natasya sangat nyaman bila ada di dekat Ravi, berbeda dengan Juna. Natasya menyukainya namun ia tidak merasa nyaman ketika di dekatnya. Natasya merasa labil sekali dengan perasaannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awal dari rasa 'Nyaman'
RandomAwalnya temen curhat, tapi lama-lama bisa jadian? . Berawal dari seorang laki-laki asing misterius yang mengajak kenalan, lalu saling curhat dan lama-kelamaan timbulah perasaan nyaman antara keduanya. . Apa kita masih bisa tetap menjadi teman? Atau...