Pagi pun tiba, saatnya Natasya bangun dan bergegas berangkat sekolah. Pagi ini sangat cerah membuat Natasya ikut ceria.
Seperti biasanya ia sudah melupakan semua masalah-masalahnya. Karna ia tidak mau terlalu larut dalam memikirkan masalah itu, itu juga bisa membuatnya stress.
"Pagi yang cerah, hati pun ikut ceria..." gumam Natasya sembari tersenyum manis
"Semua udah aku lupain, karna kata pepatah 'Hidup ini pilihan, apapun yang membuatmu sedih tinggalkan dan apapun yang membuatmu tersenyum pertahankan' jadi aku akan mencoba menjadi seperti itu" ucapnya sambil mengembangkan senyum lebarnya
Natasya pun bergegas berangkat sekolah dan menuju kelasnya. Lalu ia bertemu dengan teman-temannya, seperti biasa mereka sedang berkumpul seperti ibu-ibu arisan entahlah apa yang sedang mereka bicarakan, Natasya pun ikut berkumpul.
"Morning guyss" sapa Natasya dengan riang
"Morning Natasyaa" jawab kedua sahabatnya
"Sini Nat gabung" ajak Keisya
Natasya hanya mengangguk dan menghampiri teman-temannya. Lalu Natasya pun asyik mengobrol dengan semua temannya sampai bel masuk pun berbunyi.
"Yahh udah bel aja padahal baru ngobrol sebentar" ucap Maisya dengan nada kecewa
"Nanti kita lanjut lagi, oke?" ucap Natasya sambil mengacungkan ibu jarinya
"Oke" jawab kedua sahabatnya serempak sambil mengacungkan kedua ibu jarinya
Natasya pun tersenyum, lalu ia kembali fokus saat pelajaran dimulai.
.
Bel istirahat pun berbunyi, inilah yang ditunggu-tunggu para murid disana. Natasya dan kedua sahabatnya itupun bergegas ke kantin, ya seperti biasa cacing di perut mereka sudah berdemo untuk segera diberi makan.
"Kalian mau pesen apa?" Tanya Natasya
"Kayak biasa aja deh" jawab Kei
"Klo kamu Maisya?" tanya Natasya lagi
"Samain aja deh" jawab Maisya
Natasya pun mengangguk.
"Yaudah biar aku yang pesenin, kalian tunggu disini ya" ucap Natasya sambil berjalan ke kantin untuk memesan makanan
Kedua sahabatnya hanya mengangguk.
"Kei kei, Natasya ceria banget hari ini ya gak kaya biasanya" bisik Maisya
"Iya Sya, tapi bagusdeh aku jadi ikut ceria liat dia ceria" jawab Kei sambil tersenyum
"Aku juga" ucap Maisya ikut tersenyum
Mereka bertiga memang bersahabat dengan baik, tidak pernah membicarakan kejelekan satu sama lain, tidak pernah ada masalah, selalu rukun, selalu mensupport dan selalu ada tiap suka dan duka.
Jarang ada yang seperti mereka.
Natasya sedang memesan makanan, lalu tiba-tiba ia menabrak seseorang.
Natasya mendesis, "aduhh"
"Sorry" ucap seseorang itu
Natasya pun menatap orang itu lalu ia terdiam sejenak.
"Ra.. Ravi?" ucap Natasya gugup
Ravi hanya tersenyum tipis.
"Eh hai Rav udah lama gak ketemu ya hehe" ucap Natasya basa-basi untuk menghilangkan kegugupannya
Ravi hanya mengangguk.
"Gue duluan" ucap Ravi dingin lalu meninggalkan Natasya
"Kok jutek banget sih dia" gumam Natasya dalam hati sambil menatap Ravi yang sedang berjalan ke luar kantin
Langkah Ravi terhenti, lalu ia menoleh kebelakang dan menatap Natasya dari kejauhan.
"Sorry Nat, terpaksa gue harus bersikap kayak gini ke lo biar gue juga bisa cepet move on dari lo" gumam Ravi
Lalu Ravi pun bergegas kembali ke kelasnya.
Setelah memesan makanan, Natasya pun menghampiri kedua sahabatnya yang sudah kelaparan. Lalu mereka pun makan bersama.
Di sela-sela itu Natasya pun masih memikirkan sikap dingin Ravi yang tidak seperti biasanya dan tidak sehangat dulu.
"Kenapa lo berubah Rav? Apa gue ada salah?..."
Next chapter ya guys, maaf jarang update hehe😁Jangan lupa always vote+followww ya.tq❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Awal dari rasa 'Nyaman'
RandomAwalnya temen curhat, tapi lama-lama bisa jadian? . Berawal dari seorang laki-laki asing misterius yang mengajak kenalan, lalu saling curhat dan lama-kelamaan timbulah perasaan nyaman antara keduanya. . Apa kita masih bisa tetap menjadi teman? Atau...