Bel istirahat pun berbunyi. Natasya langsung pergi ke kantin sendiri, karena kedua sahabatnya itu belum selesai mengerjakan tugas.
Sesampainya di kantin ia memesan makanan dan minuman. Lalu ia pun memakan makanannya dengan lahap, namun tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahunya yang membuat Natasya kaget.
"Hey" sapa Ravi sambil menepuk bahu Natasya
"Eh hai, ngagetin aja" jawab Natasya yang hampir tersedak makanan
"Sorry" ucap Ravi sambil tersenyum tipis
Natasya pun hanya mengangguk."Sendirian aja?" Tanya Ravi
"Iya tadinya, tapi sekarang kan ada lo jadi gue gak sendirian lagi" ucap Natasya tersenyum malu
Ravi pun tertawa kecil.
"Juna mana?" Tanya Ravi
"Lagi di ruang osis, biasa deh dia sibuk osis" jawab Natasya sambil mengunyah makanannya
"Ohh" jawab Ravi sambil menganggukkan kepalanya
"Btw gimana hubungan lo sama Juna?" Tanya Ravi sambil mengunyah makanannya
"Hmm kemarin Juna nembak gue" jawab Natasya santai sambil tersenyum malu
"Uhuk.. uhuk..." tiba-tiba Ravi tersedak karena kaget
"Eh Rav lo kenapa? Nih minum dulu" Tanya Natasya panik sambil menyodorkan minuman ke arah Ravi
"Gak gapapa" jawab Ravi datar
"Beneran gak papa? Kok lo kayak kaget gitu?" Tanya Natasya heran
"Hmm e..engga kok, btw longlast Nat" jawab Ravi sambil tersenyum tipis
Padahal mah terpaksa
"Hehe iya makasih Rav" jawab Natasya ikut tersenyum manis
"Yaudah gue duluan ya mau ke perpus ada buku yang mau gue cari" ucap Ravi lalu langsung meninggalkan Natasya
Sebenarnya Ravi berbohong, ia tidak ingin pergi ke perpus tapi ia ingin pergi ke taman untuk menenangkan hatinya yang barusan hancur mendengar orang yang dicintainya berpacaran dengan sahabatnya sendiri.
Ia tidak ingin hatinya bertambah hancur jika di dekat Natasya, oleh karena itu ia memilih untuk menjauhi Natasya untuk sementara waktu.
Dan mencoba untuk mengikhlaskannya walaupun itu sangat berat.
"Hmm aneh" gumam Natasya heran sambil melihat Ravi yang semakin menjauh lalu ia melanjutkan makannya
Setelah selesai makan Natasya pun pergi menuju taman, ia gabut sendirian. Natasya pun duduk di bangku taman sambil memainkan ponselnya, ia merasa kesepian. Ia pun menyetel lagu dengan earphone nya sambil bermain game, untuk menghibur dirinya sendiri.
Tiba-tiba kedua sahabatnya datang menghampiri Natasya yang sedang asik sendiri dengan ponselnya.
"Hey" sapa kedua temannya
"Eh kalian" jawab Natasya kaget
"Hey tayo hey tayo" ejek Maisya sambil tertawa
"Ih udah basi tau" jawab Natasya malas
Dan mereka pun tertawa."Sya btw emang bener ya kamu jadian sama kak Juna?" Tanya Kei tiba-tiba yang membuat Natasya tersentak kaget
"Iya sya emang itu bener?" Tanya Maisya ikut-ikutan kepo
"Hah? Ka..kalian tau dari mana?" Tanya Natasya bingung
"Ya... kita denger-denger ajasih" jawab Kei
"Hmm sebenernya sih iya.. tapi kalian jangan bilang siapa-siapa dulu ya" pinta Natasya
"Wahhh langgeng ya sya, tenang aja kita bisa jaga rahasia kok" jawab Maisya senang
"Iya sya tapi PJ nya jangan lupa ya hahaha" ejek Kei
"Hahaha dasar iyaiya tenang aja" jawab Natasya santai lalu diiringi oleh tawa mereka bertiga.
Tanpa Natasya dan kedua sahabatnya sadari, ternyata ada yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka bertiga. Yaitu Devi, mantan Juna. Ia kaget ketika mengetahui Natasya sudah berpacaran dengan mantannya, namun ia tidak akan tinggal diam. Devi akan selalu mencari cara untuk merusak hubungan Natasya dengan mantannya itu agar mantannya bisa kembali lagi dengannya.
Devi berdecak sebal, ia pun merencanakan sesuatu. Lalu ia meninggalkan taman dan memasuki kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awal dari rasa 'Nyaman'
AcakAwalnya temen curhat, tapi lama-lama bisa jadian? . Berawal dari seorang laki-laki asing misterius yang mengajak kenalan, lalu saling curhat dan lama-kelamaan timbulah perasaan nyaman antara keduanya. . Apa kita masih bisa tetap menjadi teman? Atau...