Chapter 19

23 6 1
                                    

Mamanya menghampiri Natasya yang masih pulas dan melihat handphone yang berdering dan tertera nama "Junaa❤" disana.

"Sayang... ini pacar kamu telfon" ucap mamanya sambil membangunkan Natasya, namun Natasya tidak bergerak dari tidurnya

"Yaampun kebo banget ni anak, yaudah biar mama deh yang ngangkat" ucap mamanya dengan menggelengkan kepalanya sambil mengangkat telfon

"Halo Juna"
"Eh halo tante assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Natasya ada tante?"
"Masih tidur tuh pules banget susah dibanguninnya kayaknya kecapean dia"
"Oh gitu ya yaudah biar dia tidur puas dulu aja tan gak usah dibangunin kasian.."
"Iya Juna, kenapa telfon? Ada yang mau disampaikan ke Natasya?"
"Hmm engga tante, nanti kalo Natasya udah bangun bisa Juna telfon lagi kok"
"Oh yaudah kalo gitu"
"Iya kalo gitu Juna tutup dulu telfonnya ya tan takut ganggu Natasya nanti"
"Iya yasudah"
"Assalamualaikum tan"
"Waalaikumsalam"

Sambungan telfon pun terputus.

"Sopan juga anaknya ya" gumam mamanya sambil memerhatikan wallpaper foto anaknya dengan Juna di hp Natasya

"Hoaammm... kenapa si mah berisik-berisik" ucap Natasya tiba-tiba mengejutkan mamanya

Natasya terbangun dari tidur panjangnya.

"Eh sayang udah bangun.. tadi pacar kamu telfon mama bangunin ga bangun-bangun jadi mama deh yang ngangkat" jawab mamanya dengan tersenyum sambil mengelus kepala anaknya

"Hehe maaf mah abis tadi aku capek banget, ohiya kak Juna kenapa telfon mah?"

"Katanya nanti kalo kamu udah bangun dia mau nelfon lagi" jawab mamanya singkat

"Oh yaudah kalo gitu aku mau mandi dulu ahh biar wangi abis itu baru deh telfonan ama kak Juna" ucap Natasya girang sambil berjalan menuju kamar mandinya

Mamanya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat tingkah lucu anak tunggalnya itu.

.

Setelah mandi Natasya meraih handphone nya dan sewaktu itu juga Juna menelfonnya. Mereka pun saling bertukar cerita, berbagi kebahagiaan bersama, sampai lupa waktu. Namun menurut Natasya itu sangat cukup membuatnya bahagia seakan-akan ia lupa atas semua masalah yang terjadi.

Setelah puas telfonan dengan Juna, ia pun bergegas untuk tidur karna jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Good night Juna, mimpiin aku ya jangan mimpiin indah. I love you" gumam Natasya sambil tersenyum lalu ia pun terlelap menuju alam mimpinya

.

Ravi POV

Sudah 1 jam ia mondar mandir di kamarnya, ia ingin tahu kabar Natasya karna ia sudah lama tidak bertemu dengannya.

Akhir-akhir ini Ravi mulai menjauh sebab melihat Natasya yang sudah bahagia dengan sahabatnya kecilnya itu. Siapa lagi kalo bukan Juna. Ia tidak ingin merusak kebahagiaan orang yang dicintainya, namun ia juga tidak ingin kebahagiaannya sendiri dirusak oleh orang lain.

"Gue kangen sama lo Nat" gumam Ravi sambil melihat foto Natasya di handphone nya yang pernah diambil secara diam-diam

Ravi sempat berfikir untuk menelfon Natasya namun ia takut menganggunya, karna Ravi tau di jam segini pasti Natasya sedang telfonan dengan sahabatnya.

Mau gak mau, rela gak rela, ia harus melakukan semuanya demi melihat orang yang ia sayang itu bahagia. Karna itu juga akan membuatnya ikut bahagia.

"Semoga lo bahagia sama pilihan lo ya Nat insyaallah gue akan ikut bahagia. Gue gak mau liat lo sedih lagi apalagi lo dibikin sedih sama orang, gue gak akan tinggal diem Nat, karna bahagia lo adalah bahagia gue juga dan sedih lo itu adalah penyesalan bagi gue" gumam Ravi sambil memeluk foto Natasya

Ia akan terus mencoba untuk merelakannya dengan orang lain meskipun itu oleh sahabatnya sendiri.

Itu semua demi Kebahagiaan Natasya
Itu saja.








Next chap ya guyss! Jangan lupa vote & followwww.tq❤

Awal dari rasa 'Nyaman'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang