part 9

6 0 0
                                        

Bram pov

Berkali kali aku berdecak kesal sesekali kutendang ban mobil di depan rumah temanku ini, sialnya! Yang ada di dalam ternyata orang yang sedang berpacaran, dan lebih parahnya dia adalah gadis yang gue sukai rainka adik teman gue si gleiy.

Bug

Tidak tergoyahkan! Sama sekali tidak, dasar si beledun bocah! Masalahnya mobilku tidak bisa masuk kedalam akibat mobil si df yang magang di tengah-tengah pintu gerbang.

Tok...tok...tok

"Pinggirin mobil lo! Atau gue siram pake bengsin!" Dengan wajah santainya dafa membuka kaca menatapku singkat dan melirik rainka di sampingnya.

"Lagi pacaran lo? Gak ada tempat lain apa selain di tengah gerbang!" Dafa menggedig bahu acuh dan kembali menutup kaca mobil.

Kemudian bergerakan mobil yang melaju kedepan, dasar anak muda labil! Ketangkep tante saras tau rasa kalian, kalau aja resikonya gak dinikahin udah gue laporin mereka berdua.

"Bajing bego!!"

-

Dafa pov

Dasar tua gak laku! Sirik aja gue pacaran sama rainka, kalau aja rainka gak cegah gue buat hajar tu orang yang sedari tadi nendang-nendang ban mobil gue. Dia gak tau nih mobil kalau ganti oli melebihi mobil ecek-ecek malahnya pake banget, apalagi ganti ban, ban seref aja bisa kebeli satu toko kue kalo perlu.

Tidak ingin ku gubris, rasanya lelah jika menggubris yang berujung berdebat dengan rainka, cewek gue ini yang selalu saja bikit hati dan pikiran gak bisa konsentrasi.

"Kita keluar aja yuk." Ajakannya yang berkesan curiga menurutku.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?" Tanyanya menyeringit heran.

"Mau ketemu si tua gak laku itu kan? Mau tebar pesona, mau liatin kecantikan, mau pamer gak jelas." Rainka berdecak kesal, masih kutatap tajam penuh kecurigaan.

"Mulai deh! Udah aku bilang, gak mungkin aku kecantol sama aki-aki." Umur kami dengan bram yang selisih 4 tahun sebenarnya, tapi menurutku mereka seperti seumuran yang terlalu rentan dengan usianya.

"Buktinya kemarin kamu dianterin dia."

"Ck! Di suruh bang gleiy! Udah aku bilang berkali-kali juga." Aku sempat heran, rainka itu cinta gak sih sama gue? Cinta tapi kalau dibahas masalah bram pasti ujung-ujungnya bilang aku kekanak-kanakan.

"Tap-"

"Kamu yang terlalu kekanak-kanakan!  Yang membuat kak bram semakin gentar mencari kesempatan." Baru aja gue bilang, kembali rainka mengatakannya.

Blep

Astaga! Mobil gue! Kalau aja sampe putus nih pintu mobil gue doain si bram jomblo seumur hidupnya. Lagian juga ngapain dia kemari? Jelas-jelas disini hanya acara keluarga yang bersangkutan.

"Dasar kaparat gila!"

-

Gleiy pov

Benda lingkaran seperti ban delman kuputar-putar tak lupa tongkat di sangping ku gerak-gerakan saat mengendarai mobil, mataku fokus ke depan tapi tidak melupakan satu makhluk tuhan yang hadirkan di tengah tengah keluarga kami yaitu seorang putri kecil yang tertidur pulas.

Tangan besarku yang mampu menutup sebagian kepalanya mengusap rungan keringat eina, padahal mobil kami ber AC tapi tetap saja dia berkeringat, mungkin ini karena efek dia yang belum mandi.

"Litt pony.." rupanya putriku mengigou, little ponynya yang tidak pernah ia lebaskan sampai pup saja dia bawa, dengan alasan seder hana little pony juga mau pup katanya saat aku ataupun arina melarang eina untuk membawa boneka ke kamar mandi.

tak selamanya adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang