part 4

2 0 0
                                    

Gleiy pov

Hari ini adalah hari kepulangan arina dan juga tentunya bayi kami dari rumah sakit, kepulangan kami banyak yang menantikan papa dan papi yang menunggu di rumah bersama yang lain sedangkan aku dan arina masih berada di rumah sakit.

Aku melirik arina yang tengah duduk di sofa bersama eina putri kami betdua, senang rasanya saatnmelihat pemandangan indah dan aku harap ini bukan sesaat tapi selamanya.

"By, awas ketinggalan kado dari tasya di dalam nakas." Aku mengangguk tersenyum.

"Eh... eina senyum, anak mommy udah bisa senyum ya? Uhh... gemes banget sih."

"Masa sih hon?" Tanyaku menggampiri arina penasaran seperti apa senyum putriku.

"Iya beneran,sini deh jamunya." Kata arina antusias menggerak-gerakan tangannya.

Di hadapan arina aku berdiri memperhatikan putriku yang tengah tertidur sambil tersenyum nyaman di pangkuannya, senyimnya sangat terlihat lucu baru kali ini aku melihat kembali bayi yang tengah tersenyum saat tidur setelah rainka.

"Senyumnya mirip kami ya hubby"

"Masa sih hon?" Tanyaku memperhatikan eina.

"Ini mah gleiy persi cewek." Seru arina terkikik geli saat mengatakanku persi ceweknya katanya. Untung aja alisnya gak mirip sama gue gak tau apa jadinya anak gue nanti saat alisnya setebel ulut keket, gue aja yang ganteng suka di ledekin dulu di sekolah apalagi dia nantinya.

"Udah selesai semua?"

"Udah, yuk langsung jalan aja." Jawabku mengambil alih eina dari pangkuan arina.

"Mang diman tolong bawa kopernya ya." Titah gue pada supir pribadi papa, sekalian kugandrng tangan arina yang berdiri di sebelahku.

"Dedek bayinya udh bisa di baw pulang ya den?"

"Iya mang." Jawabku, sempat teringat kemari saat arin di perbolehkan pulang terpaksa harus diundur karena eina belum di perbolehkan pulang.

-

Arina pov

Saat sampai di kediaman rumah kami berdua dan sekarang menjadi bertiga, saat pintu gerbang terbuka aku melihat banyak mobil yang terparkir baik di depan gerbang maupun halaman depan rumah. Aku melirik gleiy yang mulai membuka seatblet dan menbuka pintu mobil.

"Di rumah lagi banyak tamu ya?" Gleiy mengangguk kemudian keluar dari mobil bersamaan denganku yang membuka pintu mobil.

"Mereka udah datang!!" Teriak seorang anak kecil yang aku yakini itu adalah anak tante ratna sodara kembar mamih.

"Mereka juga ada di sini?" Aku tak percaya akan seheboh ini kepulanganku fan juga eina di sambut mereka.

"Ini semua karena kamu dan eina." Rasanya aku adalah orang yng paling beruntung bisa di kelilingi dengan keluarg yang membuka kedu tngannyanuntuk memberi satu kasih sayang yang menjadikan beribu kasih sayang.

"Gleiy, jangan diem di situ terus kesian arin sama einanya." Kata mama mertua menegur gleiy yang masih berdiri betah bersamaku, gleiy meliriku mengangguk dan berjalan bersama.

Jika di ibaratkan aku adalah putri queen dan gleiy adalah king yang di sambut para rakyat di singgahsana, semua kwluarga gleiy dan juga keluargaku berkumpul keluar rumah berjajaran menyambut kedatangan kami bertiga.

"Queen keluarga kita sudah datang." Kata papih menyambut dengan senyuman di setiap rengkuhan sudut bibirnya.

Keinata glerina queenangel

tak selamanya adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang