Part 5 Nightmares

59 9 2
                                    

Logan.

Bisikan itu datang entah darimana. Aku tidak bisa melihat apapun. Hanya hitam.

Dimana aku?

Aku berusaha menggerakkan tubuhku, tetapi tidak bisa.
Aku terjebak di sini.

Logan.

Aku ingin berteriak dan bertanya, "Dimana kau?"

Namun lidahku kelu. Aku tidak bisa bergerak. Aku tidak bisa melangkah.

Kegelapan ini mencekikku. Rasanya seperti dua tangan dingin mencengkeram leherku dan berusaha menghentikan sistem pernafasanku.

Aku terengah-engah. Memohon dalam bisu.

Tolong. Siapapun tolong aku.

Lalu suara itu datang lagi.

Awalnya sebuah bisikan, berhembus di telingaku.

Logan.

Aku ingin menjawabnya.

Tapi kemudian bisikan itu menjadi teriakan keras memekakkan telinga.

LOGAN!

Aku memejamkan mata dan berteriak menahan sakit yang menjalar di telingaku akibat teriakan tersebut.

LOGAN!

Suara itu berteriak sekali lagi. Kubuka paksa mataku dan tiba-tiba saja segala di sekitarku berubah menjadi putih.

Aku sendirian. Tidak apa-apa. Setidaknya ini bukan kegelapan.

"Logan?"

Aku mencari suara yang memanggilku.

Aku mengenali suara itu.
Meskipun aku belum melihatnya, aku tahu.

"Hayley?" panggilku, aku memandang ke segala arah dan belum menemukannya, "Dimana kau?"

Tidak ada siapapun.

Mengapa dia tidak muncul?

Dimana kau, Hayley? Dimana kau?

Asap hitam menjalar dari berbagai sudut menuju ke arahku bagaikan cakar.

Aku berusaha bergerak.

Aku tidak mau dekat-dekat dengan asap itu.

Aku ingin pergi dari sini.
Tapi kakiku seolah terpaku.
Asap itu semakin mendekat.

"Logan..."

Suara itu lagi.
Suara itu berasal dari asap yang menjalar di sekitarku.

"Hayley, kau dimana?"

"Logan..." suara itu merambat, semakin mendekat, "Logan, why did you let me die?"

Tidak.

"Logan, why did you let me die?"

ALLEGRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang