topangan tangan di dagu sangat jelas untuk menggambarkan suasana hati si pemilik nama jung yein, bosan itu lah yang ia rasakan.tangannya sibuk mengaduk jus alpukat yang tiga puluh menit lalu ia pesan, mengabaikan entisitas lelaki yang berposisi sebagai pacarnya saat ini.
chanwoo terlampau peka, yein-nya sedang putus asa dengan kehadiran jungkook yang seperti tidak mengenalnya. sebenarnya chanwoo tidak sejahat itu, mengubur perasaan seorang gadis hanya untuk dirinya.
hanya saja, perkara jungkook yang datang mendadak membuatnya gengsi setengah mati untuk melepaskan gadis ber-marga jung itu. chanwoo memang sangat menyayangi yein, tapi dia tidak sebodoh itu untuk mempercayakan seluruh hatinya pada gadis manisnya.
"ya! coba tebak apa yang akan di katakan alpukat itu bila dia bisa bicara?"
yein menggedikan bahunya, dan membiarkan bibirnya menekuk lucu.
"kenapa jahat sekali, aku sudah di hancurkan tetapi malah di campakan."
chanwoo dengan suara imut yang di buat buat, serta wajah yang sengaja di dramatisir mencoba untuk menghibur gadisnya. yein tersenyum simpul, lalu tak lama setelah itu dari arah samping teman chanwoo datang dengan tawa terpaksa. menepuk pundak lelaki itu dan memintanya untuk bergabung dengannya.
"ku tinggal ya?" yein mengangguk, lalu melambaikan tangannya kearah chanwoo yang berjalan dengan saling merangkul.
.
"jungkook!" panggil yein, jungkook yang di panggil hanya menatapnya sekejap lalu kembali berjalan.
cekalan dari tangan rapuh gadis manis itu membuat jungkook berhenti sesaat. meliriknya seklias, lalu memutar badan menghadapnya.
"ada apa?"
yein menggigit bibirnya berusaha menahan emosi yang bisa saja membuatnya menangis.
jungkook melihat mata gadis itu berkaca-kaca, lalu ia menghembuskan nafasnya sambil menatap ke arahnya.
"kenapa yein?"
"jungkook, yang kenapa?ㅡ"
alis lelaki muda itu mengkerut bingung.
"kau terlihat seperti sedang menjauhi ku."
yein memilin ujung sweeternya menyalurkan rasa gugupnya, karena sumpah mati yein baru pertama kali merasa seperti tengah di campakan oleh seseorang.
"aku sibuk." balas jungkook, tangannya sengaja memperlihatkan sederet buku yang barusan ia pinjam di perpustakaan.
"seminggu ini?"
"ya, dan bisakah kau menjauhi ku?"
yein telak bungkam, ia tahu jungkook bukan orang yang bisa di ajak basa-basi. peryataan dari lelaki bongsor di hadapannya itu memang terlalu lugas, lantas yein membalas dengan gelengan.
"tidak. aku ingin jadi teman jungkookie."
jungkook cengo sesaat setelah yein menyebut namanya dengan sebutan 'jungkookie.' karena hanya ibu, dan kakaknya lah yang selalu menyebutnya seperti itu.
"yein, dengar! aku sedang sibuk, jadi tolong beri aku waktu untuk tetap fokus pada tugas tugas ku."
yein menggeleng, gadis keras kepala yang jungkook sudah hafal tabiatnya membuat kepalanya mendadak pening. air mata dari gadis itu berhasil terjun mengaliri pipinya ber-isinya.
"aku tau jungkookie ingin menjauhi ku, maka dari itu aku tidak akan lepaskan."
punggung tangannya ia bawa untuk menghapus air mata itu, bibirnya ia gigit kuat kuat hanya untuk menahan isakannya agar tidak lolos.
yein malu tentu saja, sudah lebih dari seminggu jungkook mendiamkannya setelah ia main ke rumahnya malam itu. jungkook seakan-akan ingin menjauh, di tegur tidak di jawab dan terus-terusan menghindari diri-nya.
jungkook juga lelaki, melihat gadis menangis tentu kelemahan terbesar untuk mentalnya, terlebih yein seorang anak dari pemilik perusahan tempatnya bekerja yang amat sangat imut jika seperti ini.
"jangan gigit bibirmu seperti itu!"
yein tidak menggubris, gadis cantik itu malah semakin kuat menggigiti bibirnya.
"demi tuhan yein, jika ingin menangis keluarkan saja."
dan tepat setelah jungkook mengatakan itu tangisannya mulai pecah, untung suasana belakang sekolah memang sunyi, dan jarang ada mahasiswa yang datang.
Lantas jungkook menarik lembut tangan yein untuk duduk sebentar, gadis itu sudah cegukan membuat jungkook di liputi rasa bersalah.
"mau sampai kapan menangis seperti ini?ㅡ
harusnya kau tidak datang padaku saat kau juga sudah memiliki kekasih di tempat yang sama."
"hiksㅡjungkookie jaㅡhat."
"aku rasa tidak." kata jungkook membuat diri-nya kelabakan sendiri karena yein langsung protes dengan cara menangis di pelukannya.
to be continue~
halooooo! ada yang kangen sama cerita ini? mau fokus kesini lagi, tapi masih butuh support dari kalian😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
G E M B E L • -jjkjyi- •
ContoJungkook tidak pelit, Hanya sajaㄧ Yein akan menjadi sangat berbahaya jika sudah melihat barang-barang lucu yang ia inginkan.