Udara panas terasa
Hiruk-pikuk berlalu-lalang tanpa perintah
Mengharap angin sejuk melintas
Hanya sebatas pengharapanBukan hanya angin yang datang
Dia pun hadir dalam bentuk raga
Seperkian detik melewatiku
Bagaikan angin lalu bagiku
Benarkah begitu?
Oh, jika saja memang begitu
Tapi relungku bergejolak
Melebihi batas rasaHal yang ingin kulupa
Dan sekarang saat raga ini bertemu
Hal yang kulupa untuk sesaat telah hadir kembali untuk di ingat
Aku berusaha tak perduli
Raganya pun memang sudah tak perduli
Untuk apa lagi aku hiraukan
Telah habis emosikuOh, tidak...
Bukan habis, hanya masih tersimpan untuk kemudian hari
Kapan itu akan terjadi?
Biarkan sang waktu yang menentukanRaga ini hanya mengikuti
Aku tak butuh langkah untuk bertemu
Karena raganya yang akan mendekat
Bukan siapa dan apa
Hanya tentang raga yang bertemuD.N
Madura, 12 September 2019
🌝🌝🌝
KAMU SEDANG MEMBACA
Berlalu
PoetryBukan sebuah cerita atau pun semacamnya. Hanya bait-bait puisi yang ingin aku bagi dan bisa terkenang. Tidak untuk sementara, tapi untuk waktu yang tak bisa aku tentukan. Bukan pula kata-kata indah yang dapat menggetarkan hati para pembacanya, sekad...