III

2.6K 389 17
                                    

°°°

A bad start doesn't mean it will end badly.
Because everything will be beautiful in the end.

°°°

Hari sudah gelap namun gadis dengan blus cream itu masih setia berkutat dengan layar komputer yang membuat mata sakit ketika terkena pantulan cahaya. Dengan teliti Seulgi kembali memeriksa surat-surat kertas dan E-mail agar tidak ada kesalahan. Setelah semua sudah ditaruh pada tempatnya, Seulgi berniat akan pulang secepatnya. Ia khawatir pada Jungkook karena dirinya tidak bisa menjemput Adiknya saat pulang sekolah dan semua itu ulah Park Jimin sialan.

Niat Seulgi yang ingin segera pulang pun tidak bisa terjadi begitu saja karena sekarang didepannya ada orang yang membuatnya kesal setengah mati hari ini. Ya, di Park Jimin dengan tangannya yang memegang map berwarna hitam. Sudah bisa Seulgi tebak bahwa bosnya itu akan memberikannya tugas baru untuk dikerjakan.

"Simpan dan balas surat ini. Besok kita akan hadir di rapat yang diadakan perusahaan ini." Jimin sedikit melempar map itu kehadapan Seulgi. Kemudian ia berlalu ke ruangannya yang gelap hanya ada satu cahaya, cahaya komputer.

Seulgi mendesah berat, merasa sangat lelah hari ini. Mulai dari pagi ia selalu disuruh oleh Jimin. Entah itu berhubungan dengan tugasnya ataupun tidak. Bukan hanya dirinya saja melainkan para manager dan karyawan lainnya bekerja sangat keras hari ini tidak seperti hari-hari sebelumnya saat posisi itu berada di Park Joyeon.

Entah apa yang dilakukan Jimin kembali membuat Seulgi mendesah lalu menidurkan kepalanya dimeja yang terbuat dari kayu jati. Jimin kembali mengirim E-mail sebanyak dua puluh yang harus di cek dan dimasukkan ke data perusahaan Daeyoon. Tubuh Seulgi sangat pegal akibat duduk dan melihat komputer terlalu lama, jari jemarinya pun juga seperti putus rasanya karena terlalu lama mengetik dan matanya yang sedari tadi sebenarnya sudah memberat, merengek untuk segera istirahat.

Baru saja matanya ingin memejam, dering telpon khusus jabatan sekretaris berbunyi membuat Seulgi duduk tegap. Seulgi menghembuskan nafas kasar untuk menetralkan rasa kesalnya, orang gila mana yang menelpon pakai telpon perusahaan pada saat jam sepuluh begini? Lagi pula seluruh karyawan dan manager sudah pulang sejam yang lalu dan meninggalkan dirinya dengan Jimin berdua di gedung yang besar ini.

"Halo, ini sekretaris Kang dari Daeyoon Group, ada yang bisa saya bantu?" ucap Seulgi lancar, sudah terbiasa mengucapkan kalimat itu jika ada telpon masuk.

"Saya Park Jimin meminta tolong untuk Anda tidak tidur saat menjalankan tugas, bisa?" otomatis mata Seulgi menatap kaca ruangannya dan dapat ia lihat bosnya itu sedang menatapnya tajam.

"Baik, maafkan saya, Pak."

Setelah menutup sambungan telpon, Seulgi kembali berkutat dengan komputernya. Ia harus cepat menyelesaikan tugasnya dan pulang ke flat kecilnya yang nyaman dan mendengar cerita Jungkook jika ia masih terjaga. Seulgi harus bisa terbiasa dengan sifat bosnya itu bisa atau tidak bisa ia akan berusaha bertahan. Ini semua demi Jungkook.

——————————
CEO, MR. PARK
——————————

°°°

When you hate someone
You will fall in love with him.

°°°

Ruangan itu sangat dingin dan gelap saat Seulgi masuk kedalamnya. Ia melangkahkan kakinya pelan, berusaha tidak membuat kebisingan karena tahu bahwa Jungkook pasti sudah tidur nyenyak di kamar nya. Seulgi memutuskan untuk ke dapur mininya yang sedikit mendapat cahaya dari lampu jalan diluar sana.

CEO, Mr. Park [SeulMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang