VI

2.6K 355 18
                                    

°°°

Love is indeed blind.
Because if you already love,
there is no reason for that.

°°°

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, namun Jungkook masih terduduk diam menunggu bus yang menuju ke halte yang dekat dengan rumahnya. Jungkook baru saja keluar kelas tiga puluh menit yang lalu karena ia harus menjalani tes untuk kesembuhan mentalnya.

Bu Choi awalnya sudah menawarkan untuk mengantar anak didiknya itu tapi Jungkook menolak ingin pulang sendiri naik bus. Bu Choi pun mengangguk pasrah saat itu karena Jungkook bersih keras ingin pulang sendiri dengan alasan untuk melatih mentalnya.

Jungkook menghela nafas tepat sedan hitam melewatinya. Mobil sedan itu berhenti tak jauh dari halte dimana Jungkook berada. Jungkook tidak peduli akan hal itu dan terus memperhatikan orang-orang sekitar dengan linglung. Sampai pada akhirnya presensi gadis dengan surai coklat yang terkuncir rapih menarik perhatiannya.

"Hai, Jungkook! Wah, aku tidak menyangka bisa bertemu lagi denganmu di malam ini!" seru gadis itu. Gadis kemarin yang mengantar Jungkook pulang, sekaligus gadis yang memberi pengaruh besar pada jantungnya.

"Jungkook, kenapa belum pulang? Ini sudah malam." tidak ada respon dari sang lawan bicara, gadis itu memilih duduk disamping Jungkook yang masih memperhatikannya dalam diam.

"Belum-ada-bus." mendengar hal itu, gadis yang berada disamping Jungkook menoleh ke jalan arah bus datang, dan benar saja tidak ada tanda-tanda bus akan berhenti di halte ini.

"Pulang bersamaku, yuk!" ajaknya dengan ceria. Baiklah, mungkin gadis ini memang selalu ceria dimana saja.

"Naik-apa?" Jungkook memilin kemeja putih sekolahnya. Merasa gugup saat berada didekat gadis pemilik bibir sintal peach itu. Lalu gadis itu menunjuk mobil sedang hitam yang baru saja tadi melewati halte.

"Ah, baik, Yerim-ssi."

Gadis yang disukai Jungkook lalu tersenyum manis dan menggenggam lengan Jungkook yang lebih besar darinya untuk menghampiri mobil sedan milik keluarganya. Kim Yerim berasal dari keluarga berada, memiliki kedua orang tua yang sangat sayang padanya dan apapun itu ia sudah memilikinya kecuali lelaki yang sedang berada disampingnya ini. Yerim ingin sekali menjadi bagian dalam kehidupan Jungkook, dan itu harus bisa ia dapatkan.

Yerim sendiri tidak tahu kenapa ia bisa tergila-gila untuk mendapatkan Jungkook. Yang ia ingat, saat dirinya sedang di masa sulit, Yerim datang ke taman yang berada dekat di sekolah untuk berkebutuhan khusus-sekolah Jungkook. Pada hari itu, dirinya yang muram--tidak seperti biasanya, melihat Jungkook yang sedang tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang putih. Itu berhasil membuat Yerim yang murung menjadi lebih baik. Sejak saat itu lah, Yerim mencari tahu latar belakang seorang Jungkook.

——————————
CEO MR. PARK
——————————

°°°

Seeing someone smile is better.

°°°

Bae Joohyun menarik Taehyung sekuat tenaganya kembali ke meja kerjanya dan meja kerja si bodoh Kim. Taehyung masih saja berontak ingin kembali kedalam ruangan atasannya yang klasik namun mewah itu lalu meninju wajah Jimin yang sangat menyebalkan di mata nya. Persetanan dengan masalah berakhirnya ia ditendang dari salah satu perusahaan terbesar di Korea ini. Yang terpenting nafsu ingin memukul wajah Park Jimin terpenuhi.

CEO, Mr. Park [SeulMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang