6. Kehidupan Pribadi

1.7K 216 34
                                    

"Aku kira kehidupan kamu lebih bahagia dariku, tapi nyatanya kamu lebih rapuh dariku."

- Alvaro Satya Adhitama -

⭐️⭐️⭐️

Alvaro mengantar Sasa tepat didepan gerbang rumah cewek itu. Sasa turun dari motor milik Alvaro lalu memberikan helm pada cowok didepannya. Saat itu juga sebuah mobil jazz merah berhenti dibelakang mereka. Sang pemilik membunyikan klakson mobilnya karena mereka berdua menghalangi mobil itu yang hendak masuk garasi.

Alvaro segera memajukan motornya, mobil itu langsung masuk kedalam garasi setelah Sasa membuka gerbang. Seorang wanita keluar dari mobil itu dengan menenteng hand bag berwarna hitam, lalu menghampiri Sasa dan Alvaro.

"Waduh pulang sama siapa Sa?" tanya Fita seraya memperhatikan Alvaro dari atas sampai bawah lalu kembali keatas lagi.

"Oh ya kak, kenalin ini tante gue." bukannya menjawab, Sasa justru mengenalkan Alvaro pada Fita.

Setelah mendengar penuturan Sasa, Alvaro tersenyum seraya menghampiri Fita lalu mencium punggung tangan wanita itu.

"Alvaro," ujarnya.

"Nama saya Fita bukan Alvaro." bantah Fita. Sasa yang mendengar perkataan bodoh tantenya itu menghela nafas panjang.

"Maksud saya, nama saya Alvaro tan." timpalnya.

"Oh jadi Alvaro nama kamu, bilang dong dari tadi."

Alvaro menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Wanita dihadapannya ini aneh.

"Ngobrolnya didalem aja yuk." ajak Fita, wanita itu meraih pergelangan tangan Alvaro dan menyeretnya kedalam, membuat Alvaro terkejut dengan perlakuan wanita ini. Sasa yang masih ada disana hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan tantenya.

Alvaro memasuki rumah yang cukup asing bagi dirinya, ia baru pertama kali mengunjungi rumah ini. Rumah yang mewah tetapi tidak terlalu luas namun terlihat nyaman. Cowok itu duduk disofa ruang tamu Sasa. Dengan ditemani Fita dan Sasa dihadapannya.

"Kamu temen sekelasnya Sasa?"

"Bukan tan, saya kakak kelasnya Sasa."

"Kakel? Tante kira kamu seumuran sama Sasa, soalnya mukanya masih keliatan muda gitu ganteng lagi, jadi gemes." ujar Fita disertai tawaan kecil. Membuat Sasa mencubit paha Fita karena merasa malu dengan kelakuan tantenya ini.

Alvaro terkekeh mendengar penuturan Fita, "Tante bisa aja."

Fita menoleh kearah Sasa yang duduk disampingnya, memberi kode kepada cewek itu untuk membuatkan Alvaro minum. Sasa yang mengerti maksud dari tatapan Fita, menghela nafas panjang. Gadis itu lalu bangkit dari duduknya dan berjalan kerah dapur.

"Kalian pacaran?" bisik Fita setelah Sasa pergi dari sana. Wanita ini memang sangat kepo tingkat dewa apalagi mengenai hal-hal yang menyangkut keponakannya.

"Ngga tan, kita cuma temen."

Wajah Fita yang semula berseri kini sebaliknya, "Padahal tante udah ngrestuin kalo kalian berdua pacaran."

Alvaro hampir saja tertawa lepas melihat ekspresi wanita dihadapannya ini. Mungkin jika wanita itu bukan tantenya Sasa, ia sudah tertawa ngakak saat itu juga.

Alvaro mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan, ia merasa ada yang kurang. "Oh ya tan, orang tua Sasa kemana?"

Sejak tadi Alvaro tidak melihat keberadaan orang lain di rumah ini, kecuali Sasa, Fita dan dirinya. Bahkan Alvaro sempat berpikir Fita ini ibunya Sasa, tetapi ternyata tantenya.

HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang