"Terkadang diam menjadi cara terbaik, untuk tetap mempertahankan hubungan ini."
- Alvaro Satya Adhitama -
⭐️⭐️⭐️
Cowok itu memasukan bola basket ke dalam ring berulang kali, membuat seragam sekolahnya kini basah karena keringat. Nafasnya juga mulai tak beraturan. Detik berikutnya Alvaro melempar bola itu sembarang. Kedua tangannya mengacak rambut hitamnya kasar.
Ia membaringkan tubuhnya, diatas lapangan basket itu. Matanya terpejam seakan-akan mencari ketenangan disana. Tetapi yang Alvaro dapatkan justru bayangan itu lagi, disaat Sasa memeluk seorang cowok, persis seperti yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.
Alvaro melihat semuanya, saat ia akan menjeput pacarnya. Awalnya Alvaro tidak merasa curiga sama sekali dengan keduanya, sebab mereka hanya mengobrol biasa. Namun tak lama ia melihat Sasa yang tiba-tiba memeluk cowok itu, bahkan cowok itupun membalas pelukan Sasa. Walaulun dari kejauhan tetapi Alvaro bisa melihat itu dengan jelas.
Argghh!
Alvaro langsung membuka matanya tak ingin lagi melihat itu semua lagi, satu tetes air mata keluar dari sudut matanya, Alvaro menangis. Rasanya dadanya sesak, ia tidak pernah marasakan ini sebelumnya. Rasa sakit yang baru ia alami pertama kali. Bahkan lebih sakit dari pada saat papahnya memarahinya.
Harusnya cowok itu mendatangi mereka tadi pagi, menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Sasa, hingga mencari tau alasan kenapa pacarnya itu memeluk cowok lain. Tetapi ia tidak seberani itu, Alvaro terlalu pengucut. Dia sudah terbakar api cemburu lebih dulu.
Ia pikir dengan kemari, pikirannya bisa lebih tenang. Tapi ternyata sama saja, cowok itu bahkan sampai bolos sekolah hari ini.
"KENAPA LO TEGA SA?!" teriaknya.
Alvaro tau, Sasa sama sekali belum ada rasa kepadanya. Tetapi setidaknya cewek itu bisa menghargai perasaan Alvaro sebagai pacarnya.
"Gue bakal cari tau siapa cowok itu!"
••••
Sasa memberikan uang satu lembar kepada tukang ojek. Sepulang sekolah cewek itu langsung memesan ojek untuk pergi ke rumah Alvaro. Ponsel cowok itu tidak bisa dihubungi, membuat Sasa cemas sendiri karna itu. Sasa memutuskan untuk kerumah cowok itu karena berpikir pacarnya itu sakit, makanya tidak berangkat sekolah.
Sasa memencet bel didekat pintu, tak lama pintu itu dibuka oleh seorang wanita yang diyakininya adalah asisten rumah tangga Alvaro.
"Cari siapa ya mba?" tanyanya.
"Kak Alvaronya ada bi?"
"Oh den Varo belum pulang mba,"
Sasa terkejut mendengar penuturan wanita didepannya ini, belum pulang? Berarti Alvaro tidak sakit, lalu kenapa cowok itu tidak masuk sekolah? Kemana dia? Pertanyaan-pertanyaan itu terus memutar dikepala Sasa.
"Yaudah kalo gitu bi, saya permisi." ujar Sasa yang dibalas anggukan oleh wanita itu.
Kak Al dimana? batinya.
Tiba-tiba Sasa teringat dengan suatu tempat, yang pernah Galang tunjukkan padanya saat ia mencari Alvaro waktu itu, cowok itu juga sempat memberitahunya kalau Alvaro biasa menghabiskan waktunya disana. Tanpa berpikir panjang cewek itu langsung memesan ojek online untuk menuju kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Namanya Sasa. Bukan bad girl ataupun good girl, hanya cewek cerewet yang setengah gila dan satu-satunya cewek yang berhasil memikat hati Sang Kapten Basket SMA Rajawali. Kedekatannya dengan Sang Most Wanted, membuatnya menja...