"Just one day with you has convinced me of this feeling."
- Alvaro Satya Adhitama -
⭐️⭐️⭐️
Kelas Sasa kini tengah melangsungkan pelajaran Matematika. Semua memperhatikan penjelasan dari Bu Novi dipapan tulis. Namun, tiba-tiba ponsel Sasa bergetar, menandakan ada pesan masuk. Cewek itu langsung mengeluarkannya dari saku roknya. Mengecek siapa yang mengirim pesan kepadanya. Membuka dengan diam-diam dibawah mejanya.
From : Kak Alvaro
Sa.. Pulang sekolah mau nemenin gue beli kado? Gue ngga tau gimana selera cewe.
Boleh kak,
Pasti buat kak Sherly ya kak?👍👍👍
Gue nunggu didepan kelas lo nanti.
Okay kak 😊
Setelah mengirim pesan terakhir Sasa mematikan ponselnya, sebab takut Bu Novi tahu kalau dirinya sedang bermain ponsel. Pasalnya, jika pelajaran sedang berlangsung dilarang keras bermain ponsel kecuali jika digunakan untuk searching, itupun atas perintah guru tersebut.
"Kalian catat dulu, ibu mau kebelakang, Inget jangan brisik." perintah Bu Novi sebelum meninggalkan kelas.
"Iya buuu..." seru mereka kompak.
Setelah kepergian Bu Novi, semua langsung melaksanakan perintah guru itu. Begitu pula dengan Sasa, yang mulai menuliskan beberapa angka dibuku tulisnya.
"Aciyeee...ada yang lagi PDKT nih." sindir Tara. Tanpa Sasa sadari ternyata cewek yang duduk disebelahnya itu sedari tadi memperhatikannya saat membalas chat dari Alvaro. Namun, Tara menunggu waktu yang tepat untuk menggoda Sasa.
Sasa menoleh, menghadap cewek itu. "PDKT mbah mu." balas Sasa lalu kembali menulis.
"Idih udah ketauan juga masih ngga mau ngaku. Gengsi banget mbaknya." ujar Tara lalu tertawa renyah.
"Lahh apaan sih ni manusia tiang."
Mata Tara langsung melebar, "Enak aja dikatain manusia tiang. Gue itu manusia normal." ujar Tara tak terima dikatai seperti itu.
"Emang bener kan, setiap hari kan lo selalu dibawah tiang Ra, latian ngibarin bendera."
Tara memutar bola matanya jengah, berbicara dengan makhluk yang satu ini tidak akan selesai-selesai jika terus diladeni.
"Suka-suka lo deh beo!"
•••••
Alvaro tengah memasukan bukunya kedalam tas ransel miliknya. Setelah bel pulang sekolah berbunyi cowok jangkung itu langsung berkemas. Melihat teman sebangkunya yang terburu-buru tak seperti biasanya, membuat Galang langsung mencurigainya. Ada yang aneh menurutnya.
"Kemana bwang?" tanya Galang saat Alvaro menutup tas ranselnya.
Alvaro menengok sekilas, "Pulang lah." balasnya lalu menggendong tas ranselnya di bahu kanan.
"Gue duluan." pamitnya pada keempat sahabatnya, belum sempat mereka menjawab cowok itu sudah melangkah pergi. Membuat mereka hanya memandang Alvaro dengan wajah bertanya tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Namanya Sasa. Bukan bad girl ataupun good girl, hanya cewek cerewet yang setengah gila dan satu-satunya cewek yang berhasil memikat hati Sang Kapten Basket SMA Rajawali. Kedekatannya dengan Sang Most Wanted, membuatnya menja...