"Pada akhirnya semesta yang memberitahuku, bahwa aku tak pantas mencintai kamu."
- Alvaro Satya Adhitama -
⭐️⭐️⭐️
Setelah keliling kota selama kurang lebih dua jam, kini Sasa dan Revan tengah berada disebuah Cafe, Marista Cafe. Cafe yang sama yang pernah Sasa kunjungi bersama dengan Alvaro dan teman-temannya. Karena keduanya merasa lapar akhirnya memutuskan untuk kesini. Itupun atas usul Revan. Sasa juga baru tahu ternyata Revan mengetahui tempat ini.
Revan melambaikan tangannya, memanggil seorang pelayan, setelah mencatat pesanan keduanya, dia langsung pergi.
"Van, btw lo ngga ada niatan buat masuk sekolah di Indo gitu?" Sasa memulai perbincangan diantara mereka.
"Ntaran deh Sa, masih mau santuy dulu gue." balasnya lalu terkekeh dan Sasa hanya ber oh ria menaggapinya.
"Oh ya tante Ratih sama om Andre ngga ikut balik ke sini?"
Revan menggeleng, "Ngga, mamah sama papah lagi sibuk ngurusin bisnis di Amerika makanya ngga ikut balik."
Sasa mengangguk paham, cewek itu lalu membuka ponselnya, berniat mengecek instagram selagi menunggu makanan datang.
"Oh iya, ada sesuatu yang pengin gue omongin sama lo."
Sasa mendongak, ternyata Revan juga sedang menatapnya. Membuat manik mata mereka bertemu. Ah, cowok ini memang sangat sempurna, pantas saja Sasa sampai tergila-gila dengannya.
Tiba-tiba Revan meraih tangan Sasa, membuat cewek itu sedikit terkejut dengan perlakuannya.
"Gue suka sama lo."
Deggg!
Sasa seperti terbang ke angkasa. Kini hatinya berbunga-bunga. Ternyata Revan juga mencintainya. Dia pikir hanya dirinya saja yang menyukai Revan, tapi ternyata mereka saling mencintai. Namun, detik berikutnya Sasa sadar, kini dia tidak lagi sendiri, tetapi sudah menjadi kekasih Alvaro. Bagaimana ini? Sasa memang mencintai Revan, namun disisi lain sudah ada Alvaro dihidupnya.
"Gue sebenernya udah lama suka sama lo, dari dulu malahan. Cuman baru sekarang aja gue dikasih kesempatan sama Tuhan buat ngungkapinnya. Lo mau kan jadi pacar gue?"
Gue juga suka sama lo Van! Batinnya.
Namun yang keluar dari mulut Sasa justru berbeda, "Sorry Van, gue ngga bisa." ucap Sasa lirih.
Alis Revan bertaut seakan-akan bertanya kenapa?
Sasa meneguk salivanya, dia harus mengatakan yang sebenarnya. Dia harus jujur pada Revan kalau dirinya sudah memiliki kekasih, yaitu Alvaro. Sasa harus mengakhiri semua ini supaya diantara Revan dan Alvaro tidak salah paham nantinya. Sebab, ia berniat akan mengenalkan Revan pada Alvaro.
"Gue udah punya pacar Van."
Revan tersentak, dia kira Sasa juga memiliki perasaan yang sama. Buktinya Sasa selama ini menantinya kembali, tapi kenapa cewek itu membuka hatinya untuk cowok lain?
"Bukannya selama ini lo juga suka sama gue Sa?"
"Iya lo bener, tapi lo datang terlambat Van. Gue lebih dulu ditembak sama cowok lain." ujar Sasa menunduk ia tak sanggup menatap mata Revan, karna Sasa tau ada kesedihan disana.
Buggh!
Tiba-tiba Revan tersungkur ke lantai. Ya, ada yang memukulnya. Sasa yang melihat itupun langsung berdiri, terkejut. Sasa bahkan sampai menutup mulutnya, saat mengetahui siapa yang memukul Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Namanya Sasa. Bukan bad girl ataupun good girl, hanya cewek cerewet yang setengah gila dan satu-satunya cewek yang berhasil memikat hati Sang Kapten Basket SMA Rajawali. Kedekatannya dengan Sang Most Wanted, membuatnya menja...