[BAG 7] : Ijab Kabul

110 30 10
                                    

"Menikah karena alasan cinta"…. sama dengan menikah dengan alasan yang sangat rapuh.

Jika cintanya sudah tidak ada lagi, apakah akan berpisah dengan alasan itu juga?

Cinta bisa pergi kapanpun dari hati, bisa hilang sekejap dari kata-kata yang diucapkan bibirmu.

Tapi Allah tidak, Dia tak akan hilang atau musnah seperti perasaan cinta antar sesama manusia. Dia kekal, kuat dan selamanya… menikahlah dengan niat/alasan yang kekal, bukan karena alasan yang rapuh.

***

Tak terasa waktu begitu cepat, tanggal 28 sudah menjadi hal yang sangat sakral bagi Ayla dengan Nakula.

Ayla yang berhias sedemikian cantiknya dengan gaun putih yang menjuntai indah di lantai, serta hijab putih bersih yang menutupi kepalanya. Riasan make up sederhana terpampang indah di wajah Ayla.

Bagi semua keluarganya. Ayla tampil berbeda dan sulit di kenali saat ini. Wanita yag sangat jarang make up kini Bermake up bagaikan bidadari yang menghempaskam sayapnya.

Ayla menatap pantulan dirinya di cermin. Serta telvisi yang berada di kamarnya, Ia melihat Calon suaminya Nakula. Sedang duduk bersila dengan Arief Ayah Ayla.

Bahagia rasanya saat melihat senyum ketulusan milik Arief, Anak gadisnya akan menikah dengan pemuda Yang mempercayai akan menjaga anaknya. 

Jantungnya berdegub dengan  kencang. Nadinya berdetak dengan cepat, kala mendengar lantunan surah Ar-Rahman dari mulut Nakula.

Air matanya jatuh saat Nakula melantungkan ayat suci Al-Qur'an ia terharu. Lantunan suci itu terdengar sangat merdu, semua orang menunduk. Ayla melihat Umi Maryam tersenyum ke arah Nakula.

Tidak ada yang bisa mengambarkan betapa bahagianya diri Ayla saat ini.

Ia menunduk menatap Henna ditanganya yang melekat di kulitnya sebagai pemanis tangan mungil darinya.

15 menit berlalu tanpa terasa Hafalan surah Ar-rahman milik Nakula terdengar sangat merdu juga Lafas yang sangat khuzyu.

Ini lah tiba saat nya. Saat Calon mempelai pria mengucapkan janji suci, mengucapkan janji seumur hidup. Ia melakukan ijab Kabul.

Terlihat, wajah Nakula yang sangat tampan bersih tanpa noda di wajahnya. Bercahaya bagaikan disinari dengan rembulan.

Tibalah saat nya. Arief menjabak tangan Nakula dengan erat, Begitu juga sebaliknya. Nakula membalasnya jabat tangan erat milik calon mertua dengan wajah yang sangat serius.

"Saudara/Ananda Nakula Mahesa Bin Rahman Mahesa guritno. Saya Nikahkan dan saya kawinkan Engkau Dengan putri saya Khayla Humairah BINTI Arief Santayudiyono. Dengan Maskawin seperangkat Alat sholat dan emas 20 gram, di bayar Tunai!"

Nakula menarik napas. Ayla didalam kamar menyatukan tanganya berdoa.

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Khayla Humairah Binti Arief Santayudiyono Dengan Maskawin seperangkat Alat sholat dan emas 20 gram Di bayar Tunai!"

Nakula terdiam. Dalam satu tarikan nafasnya ia melapaskan janji suci, janji terikat seumur hidup.

"Bagaimana dengan saksi, Sah?"

"SAH!!!"

"Alhamdulillah... "

Ayla tidak bisa untuk tidak menintikan Air matanya. ia sekarang sudah SAH menjadi seorang istri dari Nakula.

Ayla menghapus air matanya dengan Tissue yang telah di sediakan.

"Khayla... " Suara ini. Suara yang tadi mengucapkan janji suci, Suara dengan merdunya melantungkan ayat Suci Ar-Rahman.

KEKASIH IDAMAN~KU [Short story 1] SLOW UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang