Chapter-1

972 141 196
                                    

————————

Aku tau berpura-pura itu tidak baik, tapi terkadang berpura-pura kuat itu perlu agar orang lain tidak melihat kelemahanmu.

————————

Happy reading :)

Seorang gadis berambut panjang yang tergerai sempurna itu nampak asik menghisap puntung rokok yang hanya tersisa setengah bagian. Pakaian yang ia kenakan begitu minim, seperti malam-malam biasanya ketika ia berkunjung di klub malam bersama teman-temannya. Di tambah lagi, rambutnya yang sengaja di cat warna-warni menambah kesan bad gadis itu.

Dia adalah Aluna. Seorang gadis cantik yang kerap dipanggil Luna.

Luna duduk dengan kaki yang disilangkan. Ia menyesap rokok yang ada ditangannya dalam-dalam dan keluarlah asap dari mulut dan lubang hidungnya. Dia kelihatan sangat menikmatinya.

"Hey," sapa seorang pria yang umurnya tampak tidak terpaut jauh dengan Luna. Ia menghampiri Luna yang sedang duduk santai disebuah sofa yang ada di klub tersebut.

Luna melirik sekilas kearah pria tersebut. Tapi tidak berniat membalas sapaannya. Luna masih terus menyesap rokoknya. Dirasa sudah habis ia mematikannya dan membuangnya secara sembarangan.

"Hey cantik, apa kau mau bermalam denganku?" tanya pria itu dengan santainya. Luna menatap tajam pria itu, ia tidak berniat untuk membalas perkataannya.

"Hey, ayolah!" Paksa pria itu. Tangannya mencekal pergelangan tangan Luna. Luna melirik sekilas tangan pria itu yang mencekal salah satu tangannya.

"Lepaskan atau kau mau mati disini!?" ujar Luna begitu dingin dan terdengar sadis. Luna menghempaskan tangan pria itu dengan kasar dan berlalu pergi.

Luna menuju toilet. Dia membenarkan make-up nya dan merapikan rambutnya yang terlihat berantakan. Hari ini ia berganti warna rambut dari yang berwarna coklat menjadi ombre.

"Luna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Luna."

Ketika keluar dari toilet, seorang gadis dengan lantang menyerukan namanya ketika gadis itu melihat Luna. Tangannya melambai ke arah Luna. Luna berjalan menuju tempat gadis itu.

Gadis itu adalah Vera, sahabatnya Luna. Ia memiliki kesamaan dengan Luna, yaitu suka mengunjungi klub malam. Klub malam seakan menjadi rumah kedua bagi mereka.

"Sama siapa tuh?" tanya Luna ketika sudah berada di hadapan Vera. Matanya melirik kearah lelaki yang sudah ada di samping Vera dengan salah satu tangan yang disampirkan di pundak gadis itu.

I'M BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang