Double update! Kesambet apa coba?
Happy reading...
Luna menampilkan senyuman termanisnya ketika pria paruh baya itu sudah ada dihadapannya.
"Eh, pak Anton, kapan datang?" tanya Luna sedikit kikuk. Tapi tidak sekikuk sebelumnya. Semua pandangan murid di kelas tertuju pada Luna dan pak Anton.
Dalam hati, Luna terus memberikan sumpah serapah kepada siapapun orang yang tidak memberitahukan kedatangan pak Anton dikelasnya.
"Lo kok nggak kasih tau gue sih, ada pak Anton." desis Luna pada Anita.
"Gue tadi udah kasih tau lo, lo aja yang nggak nyadar." Sahut Anita masih dengan berbisik.
Pak Anton yang melihat itu masih diam. Dan masih menatap tajam ke arah Luna. Perlahan pak Anton mengambil benda yang dibawa oleh Luna yang sedari tadi digunakan untuk membuat kerusuhan.
"Aishh... Alamat ini mah," desis Luna.
"Luna, kalau mau konser itu dipanggung. Jangan dikelas!" Tegur pak Anton. Luna menggaruk tengkuknya yang dirasa tidak gatal sambil meringis.
"Kamu tau? Para guru merasa terganggu karena suara bising yang kamu timbulkan." kecam pak Anton."Maaf pak, tadi dikelas sunyi. Karena saya nggak suka kesunyian, ya saya membuat keramaian dengan cara saya pak." ujar Luna.
"Kamu memang selalu membuat onar, nggak pernah enggak." keluh pak Anton.
"Kan niat saya baik pak dari awal, biar guru BP ada kerjaan." sahut Luna membela dirinya.
"Justru kamu menambah pekerjaan saya."
Luna diam. Semuanya diam. Tidak ada satu orang pun yang berbicara. Mereka takut dengan pak Anton ketika pak Anton sedang marah. Berbeda dengan Luna. Luna justru ingin membuat pak Anton marah. Entah apa alasan dibalik itu. Tapi Luna ingin melihat pak Anton marah sampai memberikannya surat peringatan.
Namun selama ini pak Anton hanya memberikan hukuman pada Luna. Meskipun marah, pak Anton berusaha untuk memadamkannya. Luna tidak pernah mendapatkan surat peringatan meski sering membuat kesalahan disekolah.
"Ikut saya!" perintah pak Anton pada Luna. Sebelum akhirnya keluar dari kelas dan Luna mengekorinya dari belakang.
Di perjalanan Luna menggerutu kesal. Kini pak Anton membawanya ke lapangan sekolah. Luna menatap pak Anton dengan tatapan bingung.
"Kenapa saya nggak dikasih surat peringatan aja sih pak?" tanya Luna ketika mereka sudah berada didalam lapangan basket.
"Oh, jadi cita-cita kamu mendapat surat peringatan dari sekolah? Cita-cita macam apa itu." Cibir pak Anton.
"Saya nggak akan memberi surat peringatan untuk kamu. Saya hanya akan memberikan hukuman buat kamu." Tambah pak Anton.
"Kenapa pak? Apa karena mama saya yang menjadi don—" Belum sempat melanjutkan perkataannya, pak Anton sudah lebih dulu menyela.
"Bukan, bukan itu! Karena saya percaya kamu bisa berubah. Apa dengan mendapat surat peringatan kamu bisa langsung merubah sikap kamu? Tidak kan? Saya akan membimbing kamu agar perlahan kamu bisa menjadi lebih baik." Tukas pak Anton.
Luna terdiam. Seketika suasana menjadi hening. Luna mencoba meresapi kata demi kata yang dilontarkan pak Anton. Dan perkataan pak Anton itu seolah menyentuh hatinya.
"Pak Anton, apa boleh saya memeluk bapak?" tanya Luna ragu.
Tanpa mendapat jawaban dari sang empu, Luna sudah menubrukkan badannya ke pak Anton. Ia memeluk pria paruh baya itu dengan erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BAD GIRL
De TodoHIATUS! FOLLOW SEBELUM BACA! Ini kisah Aluna Freya Deolinda. Seorang siswi yang terkenal suka membuat onar dan urakan. Dan Nicolas Daniel Pratama. Seorang pria tampan pindahan dari Australia. Yang anti dengan seorang bad girl seperti Luna. Tapi...