Now Playing : Lay Me Down - Sam Smith
💎💎💎
"Jangan memberiku perhatian yang akan membuatku menduga bahwa kau mencintaiku, padahal dugaanku salah."
~ Rahel
***
"Selamat malam," sapa orang itu.
Rahel menatap tak percaya.
"Masih ingat saya, 'kan?" tanya orang itu lagi.
Rahel berpikir sejenak. "Bi Sita bukan, sih?"
Orang itu mengangguk. Ya, dia adalah Bi Sita—asisten rumah tangga Revan.
"Masuk dulu, Bi." Rahel mempersilakan Bi Sita untuk masuk ke dalam rumahnya.
"Duduk, Bi," katanya lagi ketika mereka sudah berada di ruang tamu.
Bi Sita melepaskan tasnya di sampingnya, kemudian mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru rumah Rahel. Wanita paruh baya itu tampak mengamati seisi rumah.
Rahel masih bingung dengan kehadiran Bi Sita, apalagi Bi Sita membawa tas. Apa Revan mengusir Bi Sita? Tapi kalau dilihat dari raut wajah Bi Sita, beliau tidak kelihatan sedih.
"Maaf, Bi Sita kenapa datang ke rumah aku malam-malam?" tanya Rahel dengan hati-hati karena takut menyinggung perasaan Bi Sita.
"Disuruh Mas Revan," jawab Bi Sita dengan santai.
"Hah? Maksudnya gimana, Bi?"
"Iya, katanya di rumah Neng Rahel banyak nyamuknya. Saya disuruh nangkap nyamuk."
Rahel menatap Bu Sita dengan tatapan bingung.
"Beneran, Neng, di sini banyak nyamuk?" tanya Bu Sita dengan polos.
"Mungkin ada, Bi, tapi gak banyak."
"Kata Mas Revan juga, Neng Rahel gak punya pacar, ya?"
Rahel mengangguk pelan. Dia semakin dibuat bingung. Mungkin jalan satu-satunya adalah mengiyakan setiap pertanyaan yang terlontar dari mulut Bi Sita.
"Mas Revan suruh Bibi ke sini buat temenin Neng Rahel. Katanya Neng Rahel sendiri, takutnya digigit nyamuk."
Rahel terkekeh. Jadi maksud Revan menyuruh Bi Sita ke rumahnya adalah untuk menemaninya tidur malam ini. Revan cukup unik. Tidak, bukan Revan, tetapi caranya untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap Rahel. Itu yang unik.
"Aku ngerepotin, ya, Bi? Padahal gak apa-apa, kok, aku sendiri, aku udah biasa."
"Gak apa-apa atuh. Bibi, mah, seneng. Awalnya Bibi kira Neng Rahel, tuh, pacarnya Mas Revan," ucap Bi Sita polos.
"Gak, Bi. Kita temenan doang."
"Tapi, serius, 'kan, di sini gak banyak nyamuk?"
Rahel tersenyum. "Gak, Bi. Revan, tuh, ada-ada aja."
"Ya, udah, kita tidur, yuk," ajak Bi Sita.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Revan
Roman pour Adolescents[SELESAI-TAHAP REVISI] Ketika dua orang dengan sikap yang jauh berbeda bertemu untuk mengukir sebuah kisah yang terlalu indah untuk dikenang. Ini bukan tentang mengungkapkan perasaan. Ini juga bukan tentang kejujuran. Tapi ini tentang rahasia. Rahas...