Sejak saat itu, tanpa sadar Yuta dan Nayoung jadi makin dekat. Dimana ada Nayoung disitu ada Yuta.
Nayoung tidak pernah merasa risih dengan kehadiran Yuta disekelilingnya saat ini.
;;;
Kini mereka tengah berada di ruang dosen. Di depan meja Bu Lili lebih tepatnya, dengan tumpukan hasil uts yang mereka kerjakan minggu lalu.
Bu Lili duduk menyilang, dengan tangannya yang dilipat, wajahnya menunjukkan siratan kemarahan.
"Coba jelaskan, bagian mana yang saya jelaskan masih belum paham" tanya Bu Lili sambil membanting kertas ujian.
Di halaman depan ada nama Mas Jooheon, kating yang mengulang matkul ini mendapat nilai c+
"Enggak bu, nggak ada" ujar Yuta.
Nayoung hanya menunduk, sudah trauma di marahi Bu Lili tempo hari perkara tugas, kini harus dimarahi perihal uts.
"Lalu bagaimana ini Jooheon bisa dapat c+?" bentak Bu Lili.
Yuta dan Nayoung menghembuskan nafas berat, tidak berani menjawab.
Berakhir mereka berdua pamit undur diri.
;;;
"Sialan, yang dapet c+ cuma Mas Jooheon" ujar Yuta sambil membuka-buka lembaran hasil uts.
Bahkan Yuta yang notabenenya tidak pernah belajar dapat B+
Nayoung mengusap wajahnya lelah, sudah ada bekas lelehan air mata di pipinya.
Yuta melirik memperhatikan wajah Nayoung, kaget ada bekas air mata dan hidung memerah yang tersisa.
"Yah, jangan nangis dong, Nay" ucap Yuta
"Serem anjir ibunya"
"Yaudah ayo makan soto lagi" ucap Yuta sambil mengamit tangan Nayoung.