PART 4 : WHO IS SHE?

14.6K 659 804
                                    

HOLLA EVERYONE

WELCOME BACK TO MY STORY

HAPPY READING AND ENJOY

JANGAN LUPA PENUHIN LINE KOMENTAR BIAR AKU SEMANGAT REVISI.

Saat itu jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, Clara tampak bosan menunggu kedatangan si pemilik mansion yang semalam membawanya ke tempat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, Clara tampak bosan menunggu kedatangan si pemilik mansion yang semalam membawanya ke tempat tersebut. Ia terus berceloteh kepada Anna si kepala pelayan, dan membujuk Anna untuk membantunya keluar. Tentu saja wanita berusia empat puluh tahunan itu menolaknya mentah-mentah.

Keputusan itu terlalu berisiko bagi Anna.

Clara menyesal, harusnya ia terbangun lebih awal sehingga tak terlambat menemui pemilik mansion tersebut. Clara terus menerus menggerutu dan menyampaikan keluh kesahnya kepada Anna yang tengah mengerjakan tugasnya di dapur. Beruntung, Anna adalah sosok penyabar, ia selalu menanggapi setiap pertanyaan Clara dengan santai.

"Berapa lama lagi tuan mu akan pulang?" Gadis yang terduduk di set meja makan itu bertanya untuk yang ke sekian kalinya kepada Anna.

"Entahlah." Anna mengedikkan bahu.

Berdecak kesal, Clara menopang dagunya dengan tangan, serta memasang raut bosan di wajahnya. Kedua iris hijaunya berpendar ke sekeliling, lalu terhenti ketika mendapati sebuah lorong panjang. Lorong itu terlihat terang. Rasa penasaran pun mendorongnya untuk ke sana.

"Anna, apa aku boleh ke sana?" Clara bangkit dari kursinya. Tanpa menunggu persetujuan Anna, ia langsung melenggang dari area dapur menuju lorong yang menarik perhatiannya tersebut.

"Sure," jawab Anna tak keberatan.

Clara berjalan cepat ke arah lorong. Lalu, lorong itu membawanya ke area luar mansion. Seketika senyum Clara merekah, berharap mendapatkan jalan keluar dari tempat itu. Ia mengedarkan pandangannya ke penjuru arah, tampak halaman yang sangat luas dan ditumbuhi rumput halus. Clara terus mengeksplor tempat itu, sampai akhirnya mendapati dinding setinggi tiga meter bercorak relief layaknya tebing berbatu.

Di sekitarnya terdapat kursi-kursi taman berbahan besi, serta pohon-pohon yang ditata rapi di beberapa sudut halaman.

"Oh shit!" Clara berdecak kesal. Ia pikir dapat semudah itu keluar dari mansion tersebut.

Karena rasa penasaran yang tinggi, tiba-tiba muncul ide di kepalanya untuk memanjat dinding relief tersebut. Setidaknya ia tahu situasi di luar pagar mansion.

"Mari kita coba, Clara." batinnya menyemangati.

Clara melepaskan alas kakinya, sambil melirik ke sekitar, memastikan tidak ada satu orang pun yang melihat aksinya. Tanpa menghiraukan dress panjang yang ia kenakan, Clara pun mulai naik dan berpegangan pada dinding relief yang timbul. Cukup mudah. Pikirnya. Clara naik selangkah demi selangkah dengan sangat hati-hati. Sampai akhirnya ia nyaris sampai dan melihat ke luar.

MY CRUEL PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang