HOLLA EVERYONE
WELCOME BACK TO MY STORY
I HOPE YOU DOING GREAT
ANYWAY, ABSEN DONG YANG MASIH STAY SAMPAI DI PART INI
Tak kurang dari tiga hari, lukisan pertamanya selesai. Pemandangan utama yang terlihat dari balkon kamarnya tergambar jelas di dalam lukisan. Senyum Clara terbit sambil memperhatikan hasil lukisannya sendiri.
"Alright," gumam Clara pelan. Ia mengganti kanvasnya dengan yang baru, dan mulai menorehkan kuas bercat minyak di atas kanvas baru tersebut.
Hari-hari Clara sebagian besar dihabiskan dengan melukis. Selain tidak ada kegiatan menarik lain yang bisa ia lakukan di kamar, Clara memang sangat menyukai seni lukis.
Kali ini targetnya adalah melukis kondisi sekitar mansion, dan apa saja yang ada di sana termasuk tebing-tebing dan jurang. Clara menggunakan teropong untuk melukis bagian itu.
Butuh waktu lama untuk menghasilkan satu lukisan. Ketika satu lukisannya selesai, Clara terus melahirkan karya-karyanya lagi. Hal itu terjadi terus-menerus, sepanjang musim gugur.
Tanpa terasa, perlahan musim telah berganti.
Di suatu sore Clara keluar ke balkon kamar untuk melanjutkan lukisan yang ia buat. Clara duduk di kursi seperti biasa, namun kali ini ia mengenakan mantel yang lebih tebal.
"Huff." Clara mengembuskan udara dingin dari mulutnya sambil menggosok-gosok kedua telapak tangan. Udara musim dingin Washington memang sangat ekstrem, bahkan Clara sudah bisa mencium bau es di Minggu pertama bulan Desember.
Tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki mendekat ke arah balkon. Clara langsung menutup kanvasnya dan mengurungkan niat untuk melanjutkan lukisannya kali ini.
Clara bangkit dari kursi sambil melipat kedua tangan di bawah dada karena kelewat dingin. "Jason?" Kening Clara berkerut, mengira Anna yang datang, karena sebelumnya Clara minta dibuatkan teh hangat kepada wanita paruh baya itu.
"Kenapa kau terlihat sangat terkejut?" Jason menatap curiga, kemudian berjalan mendekati kanvas Clara dan membuka kain penutupnya. Lalu, Jason menutup kanvas itu kembali setelah melihat apa yang Clara coba gambar. Yah, lagi-lagi sebuah pemandangan alam. "Hanya ini yang bisa kau gambar?" tanya Jason dengan nada mengejek. Pasalnya, Jason selalu melihat lukisan serupa setiap kali mengunjungi kamar Clara.
"I have no idea." Clara menggeleng pelan. Baginya pendapat Jason kali ini tidak penting, ia hanya harus menyelesaikan lukisannya, itu saja.
"Jika kau mau, besok kita akan keluar ke belakang agar kau bisa melukis lebih banyak." Entah angin dari mana, tiba-tiba saja Jason berbaik hati menawarkan Clara untuk keluar mansion, meski hanya ke halaman belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRUEL PRINCE
Storie d'amore(ROMANCE: 18+) *Harap follow sebelum baca Mohon bijak dalam memilih bacaan, mengandung konten dewasa dan kata-kata kasar. REVENGE LOVE KARMA. Kehidupan damai Clara berubah setelah pertemuan yang tak disengaja dengan seorang lelaki tampan bern...