vi

510 54 0
                                    

Sydney, 3 August 2012


Sudah satu bulan semenjak Calum dan aku saling mengenal. Dan malam ini, Calum mengajakku untuk pergi makan malam dengannya.

Aku memperhatikan penampilanku sekali lagi di cermin. Setelah merasa penampilanku sudah sempurna, aku segera keluar dan menemui Calum yang sudah menungguku di ruang tamu. Ia terlihat tampan malam ini, dengan kemeja plaid merah dan jaket birunya.

"Kau terlihat cantik malam ini." Ujar Calum, sambil tersenyum nakal padaku.

Aku menghentikan langkahku dan menatapnya. "Memangnya selama ini aku tidak terlihat cantik ya?"

"Bukan begitu," Calum menggaruk tengkuknya "Kau selalu terlihat cantik bagiku. Tapi, malam ini kau terlihat lebih cantik dari biasanya." Jelasnya.

Aku bisa merasakan pipiku yang memanas dan jutaan kupu - kupu yang berterbangan di dalam perutku begitu mendengar ucapannya tadi. Aku tidak tahu kapan pastinya aku mulai menjadi seperti ini. Mudah tersipu setiap kali Calum melontarkan kata - kata gombalannya itu. Aku segera mempercepat langkahku meninggalkan Calum. Aku tidak mau ia melihat pipiku yang kini sudah semerah tomat.

"Cam, kau tadi kenapa?" Tanya Calum, lalu menarik kursi dihadapanku.

"Tidak apa - apa."

"Umm, Oke" Calum menunduk menatap kedua kakinya "Sebenarnya aku mengajakmu kemari karena aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

Aku menoleh ke arah Calum dan bertanya, "Apa itu?"

Calum menatapku, lalu menghembuskan napas pelan. Ia meraih kedua tanganku dan berkata, "Aku menyukaimu, Camilla Dixon."

Aku menatap tanganku -yang masih dalam genggaman Calum- dengan gugup. Jantungku berdebar begitu keras dan aku hampir tidak berani mendongak menatap wajah Calum.

"Cam?" Panggil Calum, membuatku mau tak mau menatapnya.

"Aku juga menyukaimu, Calum Hood." Bisikku.

Seulas senyum cerah tersungging di bibir Calum dan matanya berkilat - kilat gembira. "Apa aku tidak salah dengar?" Tanyanya sambil mencubit kedua pipinya.

Aku tersenyum kecil. "Tidak, Cal. Kau tidak salah dengar."

Calum terdiam, menarik napas sejenak, lalu berkata dengan tenang, "Jadi, apakah kita sudah resmi? Aku tahu, aku bahkan tidak mengucapkan kata - kata romantis seperti kebanyakan orang. Tapi, kita kan sudah sama - sama saling mengetahui, jadi bagaimana? Oh ini terdengar aneh sekali, bukan?"

"Kurasa kita memang sudah resmi sekarang. Aku tidak peduli dengan kata - kata romantis. Aku sudah cukup senang mendengar kau juga menyukaiku, Cal." Kataku, yang disambut oleh pelukan dari Calum.

Calum melepaskan pelukannya dan menatapku sejenak. "Terimakasih, Cam." Kemudian ia mencondongkan tubuhnya, dan mulai melumat bibirku perlahan.


***

Hai. Baru bisa nge-post sekarang nih hehe. Aku sudah selesai UN YAYYY hidup bebas!! Haha. Lusa atau sabtu mungkin aku post next nya ya.

Oh, vommentsnya tetep ditunggu ya. Selalu.


Shooting Star (Calum Hood)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang