Chapter 02

1.5K 144 5
                                    

"Jadi bagaimana apa kau sudah mengatur pertemuanku dengan nya ?" tanya Heenim pada anak buah nya.

"Sudah tuan, saya sudah menngatur pertemuan anda dengan nona Tiffany" kata asisten Heenim itu.

"Baiklah siapkan pesawat untuk ke Amerika sekarang, aku akan menemui nya sendiri kesana" kata Heenim

"Baik tuan" kata asisten Heenim itu lalu pergi keluar untuk menyiapkan kebutuhan Heenim untuk menemui kekasih nya.

Kekasih ? iya sebenar nya Heenim bukan hanya memiliki kekasih 1 tapi dia memiliki 2 yaitu Lisa dan juga Tiffany, sebenar nya dia sudah lama berpacaran dengan Tiffany tetapi beberapa tahun belakangan ini Tiffany harus tinggal di Amerika dan jadi lah dia wajib menemui sang kekasih paling sedikit 1 bulan 2 atau 3 kali.

Dan dia pasti akan menemui Tiffany di luar jadwal jika mana Lisa mengajak nya menghabis kan waktu bersama atau kencan. Bukan tanpa alasan juga Heenim melakukan ini, hanya saja dia takut kalau sampai dia jatuh cinta pada Lisa, bagaimana pun juga Lisa itu baik dan selalu ada di samping nya dan dia tidak mau menghianati Tiffany lebih dari ini.

.

.

.

Sedangkan di sisilain Lisa tengah di pusingkan dengan bunga yang datang lagi di keesokan hari nya, dan nama pengirimnya pun sama MR.J entah mengapa Lisa tidak asing dengan inisial itu. Awalnya dia ingin mengatakan ini pada Heenim tetapi dari kemarin heenim tidak bisa dihubungi entah mengapa.

Jadilah Lisa hanya menaruh buket bunga itu dimeja depan sofa kantor nya yang ada direstoran.

"Seperti nya aku butuh jalan jalan agar tidak selalu memikirkan orang itu" kata Lisa bergumam, lalu Lisa pun mengambil tas kecil nya dan juga handphone untuk jalan jalan, dia sengaja tidak membawa mobil karena dia hanya berencana pergi ke sebuah taman yang tidak jauh dari restoran.

"Hanni-ssi aku akan keluar sebentar jika tidak ada urusan penting jangan menghubungi ku dulu ya?" kata Lisa pada salah satu pegawai nya.

"Baik nona" kata Hanni.

Akhirnya Lisa pun keluar dari restoran dengan berjalan kaki sambil meresakan hembusan angin yang menerpa kulit nya.

"Astagah entah mengapa seperti nya aku salah satu wanita yang kurang beruntung karena mempunyai kekasih tetapi tidak pernah berkencan dan jalan jalan saja harus sendiri" kata Lisa pada dirinya sendiri

Sesampai nya di sebuah taman Lisa memilih duduk di sebuah bangku yang terdapat di bawah pohon, dia duduk dan merenung disana, entah apa yang ada di fikiran nya, saat ini dia hanya ingin menyendiri dan duduk diam tanpa mau memikirkan sesuatu yang bisa membuat kepala nya pening.

"Sendirian saja nona?" tanya seorang pria yang kini mendudukan dirinya di samping Lisa

Lisa menatap bingung pria itu krena pria itu menggunakan topi dan juga masker, Lisa yang takut dan memikirkan beberapa kemungkinan yang buruk pun akhirnya memilih untuk pergi, tapi sebelum Lisa melangkah ternyata tangan nya di tahan oleh pria itu.

"Lepas kan aku" kata Lisa mencoba melepaskan tangan nya yang digenggam oleh pria itu.

"Yakin ingin ku lepaskan?" tanya pria itu

"Tentu saja, lepaskan aku atau aku akan berteriak" kata Lisa mencoba mengancam

"Baiklah kali ini aku lepaskan, tapi jangan berharap setelah ini aku akan melepaskan mu lagi karena apa yang aku lakukan itu adalah hal yang terbaik untuk mu, bagaimana juga aku benci di tolak lagi" kata pria itu lalu sang pria pun pergi meninggalakan Lisa yang tidak mengerti dengan yang dikatakan pria misterius tadi.

Lisa yang sudah merasa aman pun langsung mendudukan lagi dirinya di bangku yang tadi, entah kenapa bukan nya tenang dia merasa seperti tengah di awasi dan juga di teror yang di awali dari sebuah buket bunga dan ucapan ulang tahun itu. dan Lisa juga berharap mudah mudahan tak ada lagi teror ini.

(REPOST) That XX || Jilice  PLAY BOOK ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang