07

998 109 16
                                    

"oppa....." panggil lisa lirih melihat siapa yang memotong perkataan nya dengan seungri

"ya aku disini lice" kata jiyong lalu mulai melangkah mendekati kearah seungri dan juga lisa

"ah lice kan jiyong sudah datang aku tinggal ya.." kata seungri tanpa menunggu jawaban lisa maupun jiyong, seungri langsung pergi begitu saja.

Jiyong pun mendudukan dirinya disamping lisa, tempat dimana seungri duduk tadi. Lisa yang melihat itu yang awalnya memandangi jiyong pun langsung mengalihkan pandangan nya karena gugup. Dan jiyong yang melihat itu pun tersenyum misteri.

"ba-baik oppa" kata lisa dengan pelan. 'mengapa dia semakin tampan selama kita tidak bertemu ?' gumam batin lisa

"hey apa kau marah pada ku sampai sampai kau tidak mau melihat wajah ku ?" kata jiyong dengan berniat menggoda lisa

"a-aniyo oppa" kata lisa lalu mengalihkan pandangan nya dari menunduk mengarah kearah jiyong dengann wajah yang amat sangat menggemaskan bagi jiyong.

"hahaha jangan setegang itu lice, aku hanya bercanda." Kata jiyong yang kini sedang memandang lisa dan mengalihkan pandangan nya dari lisa ke arah depan. Lebih tepat nya kearah pekarangan bunga yang ada di depan taman itu.

"oppa, apa kabar ?" tanya lisa sambil menatap wajah tampan lisa dari samping.

"baik, amat sangat baik" kata jiyong

"oppa dari mana saja ?" tanya lisa, jiyong yang ditanya seperti itu oleh lisa pun langsung paham. Sebelum menjawab jiyong tersenyum ringan.

"aku mengurus perusahan keluarga ku yang berada diluar nergeri lice" kata jiyong

"oppa mengapa meninggalkan ku seperti itu saja pada waktu itu ? apa oppa marah kepada ku ?" tanya lisa

"oppa juga tiba tiba lice harus kesana, dan lihat sekarang oppa ada disamping mu" kata jiyong menatap lisa tepat di manik mata nya

"bagaimana hubungan mu dengan kekasih mu ?" tanya jiyong, lisa yang mendengarnya pun langsung mengalihkan pnadangan nya dari menatap jiyong menjadi menatap kearah depan nya.

"baik oppa sangat baik, bahkan aku dan heenim oppa menjadi semakin dekat dan kami berencana untuk menikah" kata lisa kepada jiyong dengan kata kata bohong.

'mengapa kau bohong lice ? untuk apa kau berbohong pada ku ?' batin jiyong

"wah jadi kapan kalian akan melangsungkan pernikahan ?" tanya jiyong

"kami baru akan membicarakan nya, orang tua ku secepat nya akan kesini untuk membicarakan nya" kata lisa tanpa melihat kearah jiyong sama sekali.

'mari kita lihat apa yang akan aku lakukan jika itu benar terjadi' batin jiyong licik.

.

.

.

.

.

.

Pagi ini lisa baru saja sampai di restoran nya dan dia langsung melihat dimana ada heenim menunggu nya.

"pagi oppa" sapa lisa pada heenim yang sudah berada di kantor nya.

"pagi lice" kata heenim , lisa pun berjalan menuju sofa dimana heenim sudah duduk terlebih dahulu.

"kapan oppa sampai ?" tanya lisa

"kemarin sore, dan aku mencari mu kesini pegawai mu bilang jika kau sedang keluar" kata heenim kepada lisa

"ah iya oppa kemarin teman ku datang dan mengajak ku bicara diluar" kata lisa

"lalu mengapa kau mengabaikan semua pesan ku ? kau bahkan tidak membalas nya satu pun" kata heenim pada lisa, lisa yang mendapat pertanyaan seperti itu pun terdiam

Dia sendiri pun bingung mengapa dia bisa sampai seperti itu ? biasanya pesan atau telfon dari heenim adalah hal yang sangat dia tunggu tunggu tetapi kemarin pesan dari heenim seakan tak berarti apapun bagi nya.

"maafkan aku oppa, belakangan ini aku sangat sibuk dan tidak sempat membalas pesan mu" kata lisa dengan menyesal

"hemm, jangan ulangi lagi aku sangat menghawatir kan mu" kata heenim lalu memeluk lisa dengan erat, dan tiba tiba saja perasaan yang selalu dihindarinya muncul tiba tiba, yaitu perasaan nyaman dan ingin memiliki.















Tbc vote komen nya banyakin ya say

(REPOST) That XX || Jilice  PLAY BOOK ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang