-four

546 80 2
                                    

Bian menutup bukunya. Jam menunjukkan pukul 20.00 sudah cukup ia belajar dari pukul 5 sore.

Ia mengecek ponselnya yang sedari tadi dimatikan dan mendapat notif whatsapp dari orang yang tidak ia simpan nomornya. Bian mendekatkan ponselnya karena profil orang tersebut tidak terlalu jelas, namun tak lama ia tau siapa. Haru.

Haru

Kak bian
Ini saya Haru

Pesan nya sudah masuk dari pukul 6 sore, jadi Bian segera membalasnya meski tidak ada tanda online di atas notif chat mereka

Iya
Gue save

Tidak ada balasan lagi.

Bian memutuskan untuk turun kebawah, mendapati papa nya yang sedang berkutat dengan sesuatu didapur.

"Papa lagi ngapain?"

"Ini," papanya sedikit menyingkir agar Bian dapat melihat layar ipad yang tersandar ditembok

"Ooh papa mau bikin cheese cake," Bian nyengir, "yaudah Bian tungguin sampe jadi ya,"

"Kirain mau bantuin,"

"Biar ini cheese cake ala papa murni seratus persen gitu," setelah itu mereka berdua tertawa.


Bian sudah duduk rapi di sofa nya, menonton tv series bergenre thriller.

Namun tiba - tiba ponselnya berbunyi beberapa kali, Bian mempause filmnya dan memfokuskan dirinya pada ponsel.

Haru

Iya kak
Kalau kak Bian tertarik buat jadi panitia nanti hubungi saya lagi ya, kita ketemuan diluar sekolah buat ngobrolin rencananya
Anak osis beberapa udah rapat kak☺️

Okey
Nanti gue kabarin

Ok kak terimakasih
Semoga sukses ujiannya

Makasih
Lo juga


🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

By the way my friends penampakan dek haru ada di mulmed ya hehe.

After We Write [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang