-fiveteen

418 60 0
                                    

Bian sudah sampai di lobby hotel dengan Gea. Mereka berdua langsung menuju aula yang berada dilantai lima. Tempat mereka menyewa untuk reuni alumni.

Suasana sudah ramai pada pukul 09.50 para OSIS dan panitia lainnya sudah menata perlengkapan, Bian langsung menaruh tasnya, ia berpisah dengan Gea karena Bian yang mengatur segala perlengkapan.

"Hi Haru," sapa Bian pada Haru yang sedang membaca sesuatu

Haru mendongakkan kepalanya, "hi kak," ia tersenyum, menampilkan deretan giginya

"oh iya—" sebelum Bian melanjutkan suaranya, ada suara lain yang menginterupsi percakapan mereka

"Haru!" Hana berdiri tepat didepan Haru, "nih, kita disuruh Kak Jackson buat ambil souvenir yang baru jadi,"

Haru menatap Hana dan Bian bergantian. "bertiga?"

Hana mengerutkan kedua alisnya antara bingung dan— males

"ng— kalian berdua aja kenapa, gue bantuin yang lain, ok?" Bian menepuk pundak Haru lalu pergi membantu yang lain

Haruto menatap Bian yang semakin menjauh, entah perasaan apa yang dirasakannya sekarang, pada intinya dia tidak nyaman.

———— • ————

"kak," Haruto duduk disamping Bian setelah memberikan sekotak ricebowl sebagai makan siang

"thanks ya," ucap Bian

Haruto mengangguk.

Mereka berdua sibuk dengan makan siang yang disiapkan oleh OSIS.

"tadi ambil apa?" tanya Bian disela - sela makan mereka

"nggak ambil sih kak, cuman nyamperin eo nya aja tempat buat photobook belum dipasang," jelas Haruto yang dibalas anggukan Bian tanda mengerti

"Kak,"

Bian menoleh ke Haruto

"Besok kalo senggang mau ilang sebentar nggak?"

Bian menahan tawa, "apaansih,"

"seriusan," sahut Haruto dengan muka yang sok di melas - melasin

"kemana?" tanya Bian, "eh, gue sie perlengkapan ya, gabisa lama,"

Haruto tersenyum lebar, "disini kok, Haruto mau ngasih tunjuk semuanya sebenenrnya, cuman kayanya nanti bikin pegawai hotel curiga, kan tempatnya dilarang orang umum,"

Bian mengerutkan alisnya, "lo nggak lagi pengen macem - macem kan?"

Ganti Haruto yang tertawa, "ngapain juga sih kak,"

Bian ikut tertawa.



Persiapan mereka sudah beres. Beberapa juga sudah pamitan pulang. Bian sendiri masih menunggu Gea yang sedang ngobrol dengan Kak Jackson. Entahlah, mungkin mereka saling tertarik satu sama lain atau Gea yang tertarik, Bian tidak tau.

Sambil duduk memandangi akuarium, ponsel Bian menyala, memunculkan notif chat, dari seseorang yang satu kata ia kirimkan bisa membuat hati Bian berdetak hebat.

Bobby

bi
udah kelar prepare nya?

After We Write [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang