-eleven

447 77 1
                                    

Hari ini hari Selasa.

Bian dan Gea berangkat bersama menuju ke salah satu kafe yang tidak jauh dari sekolah.

Mereka sudah sampai begitu juga semuanya yang sudah duduk manis di meja. Hanya tersisa dua kursi yang memang diperuntukkan untuk Bian.

Kak Jackson duduk di paling ujung dengan Haruto dan yang lainnya berada didepan kiri kanan.

"Oke, jadi persiapan udah mateng banget, kostum buat panitia juga udah jadi," Jackson mengangkat baju yang berkancing berwarna peach. "Buat cowok tetep oke kok, karna kita semua ganteng," lalu dibalas gelak tawa.

Bian menatap Haruto yang hanya menyunggingkan senyum sedikit padahal biasanya dia yang paling rame.

Kak Jackson membagi kaos - kaos satu persatu.


Rapat hanya berlangsung singkat, tidak sampai setengah jam.

Saat Bian hendak keluar ia melihat seseorang seperti Bobby, June dan Hanbin masuk kedalam cafe. Ternyata benar, ketiga kakak kelasnya itu mendekat kearah Jackson yang sudah duduk disofa santai.

Bian sedang mengantri untuk membayar kue yang ia beli dengan Gea untuk dimakan dirumah, jadi ia memiliki waktu untuk memandangi Bobby dari tempatnya.

Bian berbalik.

Tatapannya dibalas Bobby.

Kini giliran Bian dan Gea membayar.

"Sudah ini saja?" Kasir kafe tersebut memasukkan pesanan Bian dan Gea kedalam kantong plastik, "totalnya empat puluh tujuh, mau bayar pakai tunai atau–"

Belum selesai berbicara sebuah tangan terjulur menyerahkan kartu.

Bian dan Gea menoleh.

Bobby tepat berada dibelakang mereka.

"Kak Bobby?" Ucap Gea

Bian hanya diam.

"Gue yang bayar," Bobby mengangkat kartu nya setelah selesai

"Ma—makasih kak," ucap Bian yang masih cengo

"Kenapa?" Tanya Bobby saat Bian berdiri dihadapannya, "mau lagi?"

"Hah?!" Bian mengalihkan pandangannya, "eng–enggak,"

"Bian!" June mendekat

"Hai Kak June," Bian dan Gea mengangguk

"Abis ada kumpul panitia ya?"

Mereka berdua mengangguk lagi.

"Yaudah kak, aku duluan ya?"

"Lo minta ijin gue buat pulang?" Tanya Bobby

Bian tersenyum kikuk, "ng–iya,"

"Kalo gue nggak bolehin?"

Bian menautkan kedua alisnya.

"Udah sana pulang," Bobby mendorong pelan Bian dari belakang, "ati - ati nyetir nya, fokus, rotinya dimakan dirumah aja,"

Bian berbalik, "makasih kak," ia menyunggingkan senyum lebar

"Makasih kak," ucap Gea








"Gila lo?!" Gea memegang dadanya saat mereka sudah berada dimobil

"Kenapa?"

"Mereka ganteng parah!!"

"Haha,"

"Lo harus pepet kak Bobby terus,"

"Kenapa?"

"Dia kayaknya suka sama lo!"

"Gue nggakmau terlalu berharap," Bian mengetuk - ngetukkan jarinya pada stir mobil, "tar jatohnya serem,"

"Tapi lo suka kan?"

Bian hanyak memainkan stirnya lalu mengedikkan bahu.

After We Write [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang