Bab 1 kedatangan orang baru

18.9K 597 106
                                    

Hari ini, hari libur dan Dara lebih memilih berdiam diri di rumah. Dia malas pergi kemana-kemana karena cuaca diluar cukup panas. Dia putuskan menghabiskan waktu liburnya hanya berada dikamar seharian.

Tok tok tok

Pintu kamarnya diketuk beberapa kali dengan tidak sabaran. Membuat Dara mendengus kesal.

"Iyah.... Sebentar!" Ucapnya setengah berteriak.

Begitu pintu terbuka muncullah orang yang mengetuk pintunya dengan tidak sabaran. Ternyata itu mamanya yang sedang tersenyum manis ke arahnya. Tapi, bagi Dara itu senyum yang mengerikan. Seketika bulu kuduknya berdiri, dia merasa akan terjadi sesuatu yang buruk padanya.

"Apa sih ma.... Ngetuk pintunya kok kenceng banget?"

Yang ditanya malah nyengir kuda ke arahnya.

"Hehehe.... Maaf, bisa kamu turun sebentar ada yang mau ketemu kamu tuh."

Reflek Dara menaikan satu alisnya, sebagai tanda bertanya kepada mamanya.

"Udah turun ajah dulu, entar juga kamu tau sendiri." Ucap mamanya yang tiba-tiba menarik tangannya.

"E-eh... Mama apa-apaan sih gak usah narik-narik tangan Dara dong ma sakit." Dara meracau saat dirinya diseret turun ke bawah.

Di ruang tamu rumahnya sudah ada ayahnya dan tiga orang yang tidak dikenalinya. Mereka terlihat sedang mengobrol dan sesekali mereka tertawa.

Saat sampai dilantai bawah, semua orang diruangan itu menatap kearahnya.

"Ini dia anak saya Dara." Ucap Tina-mamanya Dara.

"Wah.... Dara makin cantik yah" orang itu menyenggol seorang cowok disampingnya.

"Lihat Zavi, dia cantik kan?"

Yang ditanya hanya diam dan hanya melihat sekilas. Berbeda dengan Dara yang dari tadi menatapnya.

' oh jadi ini yang namanya Dara' batin Zavi.

' ganteng' batin Dara.

"Dara Salim dulu sama Tante Rena dan Om Renaldi" perintah Tina-mamanya. Dara sempat terkejut karena dari tadi tatapannya tertuju pada Zavi.

"Hay om, Tante" ucap Dara ramah sambil salaman dengan kedua pasangan itu.

Dara pun duduk disamping mamanya.

"Ya udah karena udah ada Dara kita langsung ke intinya aja yah." Ucap Tina.

"Gini loh Dara, kedatangan Tante sama Om ke sini itu mau membicarakan masalah hubungan kamu sama Zavi."

Dara gak paham sama yang dibicarakan Mamanya Zavi itu. Hubungan apa yang mereka maksud, bahkan mamanya saja belum bicara apa-apa.

"Maaf Tante, hubungan apa yang di maksud Tante?" Akhirnya Dara memberanikan diri bertanya.

"Biar kamu paham,Tante akan ceritain semua nya ke kamu, jadi gini dulu saya, Renaldi, Tina, dan Hendra( ayahnya Dara) kita itu teman, ralat bukan hanya teman tapi kita itu sahabat."

"Dan kami sama-sama sepasang kekasih waktu itu, dan kami membuat kesepakatan bahwa nanti jika kita mempunyai anak, misal anak aku laki-laki dan anak Tina dan Hendra perempuan maka akan kami jodohkan, tapi jika anak kami sama-sama memiliki anak laki-laki semua atau perempuan semua maka kita akan menjalin sebagai sahabat saja."

"Nah berhubung anak kita masing-masing laki-laki dan perempuan, maka kami putuskan akan menjodohkan kalian berdua. Tujuannya agar persahabatan kita tetap terjalin sampai ke anak cucu. Begitu nak Dara, jadi Tante harap kamu bisa yah menerima Zavi dihidup kamu." Kata Rena mengakhiri ceritanya.

Spoiled Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang