Chapter 8: Is this a Sign?

5K 339 14
                                    

SasuSaku fanfic

Happy Reading!

🌸

Disinilah mereka, berjalan santai sambil menikmati indahnya senja. Mungkin, bagi kalian ini momen romantis bukan?

Tapi Sakura kali ini sangat gugup. Lihat? Dia bahkan tak berani menatap dan menoleh kearah pria yang masih setia mengenggam tangannya dalam diam.

S-Sasuke-kun agak aneh~

Ia masih tidak mengerti kenapa Sasuke mau repot-repot mengantarnya pulang begini. Sakura kan selama ini sering pulang sendiri atau terkadang bersama Naruto.

Deg!

Benar juga. Ini kali pertama mereka berdua menghabiskan waktu senja bersama setelah sekian lama. Selama Sasuke pergi menjalankan perjalanan penebusan dosanya, Sakura jadi jarang memikirkan hal-hal seperti ini.

Belum lagi kesibukannya di Rumah Sakit.

"Jadi, kau dekat dengan pria Hyūga itu ya?" kata Sasuke blak-blakan, yang alhasil membuyarkan lamunan Sakura.


Pria Hyūga?

"Uh, eh? Pria hyuga? Maksudmu Neji?"

Sakura dapat merasakan aura sekitarnya yang terasa mencekat saat dirinya menyebut nama Neji. Ini cuma perasaannya saja, 'kan?

Gadis gulali itu menghela napas, "Punggungnya tergores. Makanya dia tadi datang." jawab Sakura sekenanya.

Entah kenapa, ia memiliki firasat kurang enak. Maka dari itu Sakura hanya menjawab ala kadarnya saja.

Tiba-tiba saja rahang Sasuke sedikit mengeras dan tatapannya berubah datar. "Hn, aku melihatnya dirumah sakit tadi. Apa dia sekarat?"

Brr!

Nada bicara Sasuke terlampau sinis.

"Dia hanya terluka, tidak sampai sekarat kok." jawab Sakura. Ia tiba-tiba merasakan tangannya digenggam semakin erat. Saat ia menoleh, Sakura mendapati Sasuke tengah menatap dirinya.

"Jangan dekat-dekat dengannya lagi. Atau laki-laki manapun. Aku tidak suka."

Blushh!

Apa-apaan tadi? Sasuke menjadi protektif padanya? Seseorang tolong bangunkan Sakura dari mimpi indahnya.

Namun sayangnya ini bukanlah mimpi. Ini kenyataan!

"Ba-baik, Sasuke-kun." jawab Sakura gugup sambil mengalihkan pandangannya dengan salah tingkah.

Hening sesaat. Sakura benar-benar tidak tahu harus berkata apa sekarang.

Sakura, kendalikan dirimu!

"Makan malam?"

Sasuke celingak-celinguk, mencoba mencari restoran yang dekat. Ia tahu kalau Sakura sama sekali belum makan apapun sejak siang tadi.

Sedangkan Sakura masih terlalu gugup untuk berbicara. Alhasil, ia hanya mampu mengangguk kecil.

"Kau suka sushi?" tanya Sasuke.

"S-Suka! Tapi, aku boleh beli dessert  dulu?" pinta Sakura dengan mata berbinar sambil menoleh kearah Sasuke.

Yap. Kalau sudah membahas soal makanan penutup, Sakura langsung kalap!

Sasuke mau tidak mau tersenyum tipis melihat wajah ngiler  Sakura. Betul tebakannya. Gadis ini melakukan banyak sekali operasi, sedangkan perutnya yang meraung-raung diabaikannya.

Dokter sibuk~

"Baiklah, tapi setelah makan sushi saja bagaimana?" usul Sasuke. Jarang sekali seorang Sasuke menanyakan pendapat sesorang.

Gadis Haruno itu mengangguk cepat.

"Oke! Ayo makan, Sasuke-kun!" seru Sakura heboh, seakan melupakan kegugupannya. Lihat, sekarang malah dirinya yang menarik pelan tangan Sasuke.

Melihat itu, Sasuke hanya tersenyum tipis. Entah mengapa, namun hal kecil yang dilakukan seorang Haruno Sakura sangat lucu dimatanya.

Salah satu sisi Sakura yang disukai Sasuke adalah kepolosannya!

Sepanjang perjalanan menuju restoran sushi, Sakura tak berhenti bercerita berbagai hal.

Tentang misi berbahanya lah, operasi paling mendebarkannya lah, pengangkatan jabatannya sebagai dokter lah, kekonyolan Naruto, dan sebagainya.

Ekspresi gadis itu saat bercerita pun sangat beragam.

"Habis itu, Naruto menumpahkan kuah ramennya ke paman Teuchi! Naruto sampai disuruh mencuci piring, loh!"

Sudut mata Sakura sampai berair akibat mengingat momen sial Naruto. Gadis itu ingat betul ekspresi cemberut pria jabrik itu.

Bukan Naruto namanya kalau tidak apes!

Melihatnya, entah kenapa Sasuke tiba-tiba saja terkekeh. Wajah tertawa Sakura menjadi hal favoritnya saat ini. Ia sangat suka melihat gadis mantan rekan satu timnya ini tertawa.

Sasuke-kun..

Tampan.

"Hn. Ada apa?"

Sakura merasa menjadi orang paling beruntung sedunia. Ia dapat melihat seorang Sasuke tertawa secara dekat!

'Benar benar manis'  pikir Sakura.

"Ah, Sasuke-kun tertawa. A-Aku tidak menyangka." jawab Sakura masih tidak percaya. Matanya mengerjap-ngerjap lucu.

"Hanya ingin saja."

Tuk!

"Sudahlah, ayo bergegas sebelum larut." ajak Sasuke setelah mengetuk lembut dahi Sakura.

Kami-sama, ia ingin pingsan saat itu juga!

Sakura harap waktu berhenti berjalan sekarang. Ia ingin moment ini tidak akan berakhir.

Tbc...

Yo yo yooo, pendek ya? Hihi gomenn.. Soalnya gatau mo nulis ap lagii.. aku jg udh nentuin akhir ceritax gmn. Jd stay tune trus ya!

Thank u for reading. Hope y'all like it! See u on the next chapter! Jaa, mata ne~

-librarysal. [telah direvisi tahun 2021.]
Wed, 10th April 2019

Our Connected FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang