Chapter 15

3.7K 269 27
                                    

Sebelum baca Like ya manteman 💞 and Comment sesudah baca ❤

Happy reading!

***

Di ruangan yang biasanya sangat sepi dan sunyi sekarang diisi dengan suara tawa yang menggelegar dari dua sosok laki laki yang sedang bercanda itu meski satu laki laki lainnya hanya diam dan menjadi pendengar yang baik.

"Gilakk bed, terus gimana tu cewek saat lo putusin?" Kata Shawn sambil berusaha menghentikan tawanya

"Ya gitu, mukanya langsung merah hahaha terus dia nangis nangis gak jelas. Gak malu apa tu cewek nangis di depan umum" kekehnya

"Kalo gue jadi lo, udah gue putusin dari lama tu cewek matre"

"Sebenarnya mau gue putusin dulu tapi gue gak punya waktu buat ngomong ya baru kemarin aja sebelum ke indonesia gue ngomong nya"

"Ehhh li" tegur bed saat melihat ali yang hanya diam saja

"Kenapa?" tanya ali sambil menatap bed sekilas

"Gue mau nanya dong, gimana kabar Rapunzel gue? Kangen banget sama dia" tanya bed sambil membayangkan wajah menggemaskan perempuan kecil yang sering dia sebut rapunzel karena perempuan tersebut sangat menyukai rambut yang sangat panjang dan di kepang menjadi satu

Ali melihat kearah Shawn yang hanya diam membisu, mereka bingung mau dari mana mereka menjelaskannya karena mereka tau bahwa Bed sangat sensitif jika sudah mengenai Rapunzelnya itu. Ya karena yang mereka tau Bed sangat menyayangi Rapunzelnya seperti Adiknya sendiri

"Kok diem sih?" Tanya Bed dengan heran saat melihat respon kedua laki laki di hadapannya itu

"Pasti ada yang kalian sembunyiin?!" lanjutnya kembali

"Hmmm, Prilly hilang sejak ia masih kecil"

Bed melototkan matanya menatap garang kearah Shawn dan Ali yang hanya diam saat melihat respon bed tersebut.

"Kenapa bisa!!!" Teriaknya marah

"Kenapa tidak ada yang memberitahu gue!!!!" lanjutnya sambil berdiri dari tempat duduknya

"Tenang dulu bed, biar gue jelasin" Shawn bangkit dan menuntun bed untuk duduk kembali

Bed menghela nafasnya kasar "Jelasin semuanya sama gue tanpa terkecuali!!" ucapnya tegas

Shawn menatap ali yang hanya diam dengan wajah datarnya, kembali Shawn menatap bed yang sedang menatapnya tajam itu untuk bersiap menerima semua penjelasannya.

Shawn menarik nafasnya sebelum berbicara "Dulu sewaktu SD saat itu gue dan prilly lagi berada di sekolah karena masih jamnya sekolah. Karena waktu itu gue ada kegiatan lain sehabis pulang sekolah jadi prilly pulang duluan karena gak mungkin dia nungguin gue sendirian. Gue juga gak tau awalnya gimana. Selesai kegiatan gue nungguin supir untuk jemput, sekitar 2 jam gue nunggu tapi supir gak jemput juga. Akhirnya gue ke salah satu guru yang masih ada di lingkungan sekolah untuk meminta bantuan telfon orang rumah. Selesai menelefon guru itu berkata gak ada yang mengangkat telfon tersebut, gue bingung tumben sekali mereka tidak mengangkat telfon dan membiarkan gue nunggu begitu lama. Akhirnya gue nunggu lagi sampe waktu menunjukkan jam 07 malam. Saat itu Gue di temani satpam untuk nungguin jemputan awalnya satpam menawarkan untuk mengantar tapi gue tak tau alamat lengkap rumah saat itu. Sekian lama nunggu akhirnya salah satu bodyguard bokap jemput. Gue nanya sama mereka kenapa jemputnya lama, tapi mereka cuma berkata jika mereka lupa untuk menjemput. Sampai di rumah gue denger suara nyokap nangis sangat kencang, gue yang masih polos dengan cepat lari ke dalam dan melihat nyokap nangis di pelukan bokap" Shawn menghela nafasnya kasar dan kembali menerawang masa masa yang ia ingat sampai sekarang

My Cool Husband [PENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang