Chapter 16

3.6K 299 12
                                    

Tekan bintang sebelum membaca ⭐⭐⭐
Next? Comment!

Happy reading guys ♡♡♡♡♡

***

Prilly masih termenung di perpustakaan sambil mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi. Ia tidak mau hidup dalam bayang bayang masa lalu yang ia sendiri tidak tau kejelasannya.

Semakin mencoba mengingat maka semakin sakit kepala yang ia rasakan. Sebenarnya dirinya siapa, kenapa bayangan hitam itu selalu muncul di ingatannya?

Prilly menarik nafasnya gusar dan menenggelamkan kepala di lipatan tangannya. Ya ia sangat cape, kenapa hidupnya selalu diterpa kesedihan. Apakah kebahagiaan tidak mau menghampirinya? Tapi kenapa?
Yang menjadi pertanyaan di kepalanya saat ini apakah ia anak kandung dari ibu dan ayahnya? Kalau ia anak kandung kenapa ia tidak pernah merasakan kasih sayang yang sebenarnya? Lalu kenapa ia selalu disiksa.

Saat prilly sedang asik dengan pemikirannya tiba tiba seseorang menggertak meja dengan sangat keras.

Brakkk

Prilly terkejut dan langsung mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang mengganggu dirinya. Ia menghela nafas lagi saat ia melihat oliv dan teman temannyalah yang melakukannya.

"Eh cupu!!" Tegor oliv

"Iya ada apa oliv?" Tanya prilly dengan senyuman tulusnya. Sebenarnya ia sangat malas untuk berdebat bukan ia takut selama ini untuk melawan oliv dan temannya, tetapi prilly tau diri posisinya saat ini. Ia hanyalah siswi beasiswa dan ia tidak mau berbuat masalah dan berakibat dengan pendidikannya.

"Kerjain tugas makalah gue sama temen temen gue dong" ujarnya santai sambil memainkan ujung rambut yang ia cat berwarna ungu tersebut.

"Tapi kan itu tugas pribadi liv?" jawab prilly

Oliv kembali menatap tajam prilly yang ada di hadapannya, ia langsung mencengkeram rahang prilly kuat "Ohh berani ya melawan gue sekarang"

"Buu,,kan be,, gituu" lirihnya

"Kerjain sampai selesai! Gue gak terima penolakan! Dan gak boleh ada yang salah sedikitpun!!" Ujarnya kembali tajam lalu melepaskan cengkeramannya 

Prilly hanya mengangguk tak bisa melawan. 'Huftt selalu seperti ini'. Pikirnya.

***

"Li"

Ali menoleh kearah shawn yang memanggilnya tanpa melihat kearahnya.

"Kenapa"

"Gue rasa Nyokap harus tau soal Prilly li"

Ali menyeritkan alisnya "Jangan dulu karena kita gak punya bukti yang lebih lengkap. Setidaknya sampai semuanya terungkap inti masalahnya baru kita kasih tau kesemuanya" jelas ali

Shawn menghela nafasnya dan menyenderkan kepalanya lelah "Gue gak sanggup lihat nyokap li, setiap malam gue selalu lihat dia nangis sendirian" shawn kembali mengingat saat dirinya melihat Rossa termenung di balkon kamarnya dan memegang baju bayi yang ia yakini milik sang adik.

"Kalo kamu masih ada di samping mami, kamu pasti udah besar dan tumbuh menjadi gadis cantik" Ujar rossa menatap Baju bayi ditangannya

"Pasti kamu menjadi gadis yang Ceria dan pintar sehingga banyak pria yang menyukaimu" lirihnya kembali

"Kamu adalah malaikat mami untuk selamanya, anak mami yang paling cantik dan yang mami sayangi"

"Kamu tau gak, semenjak kamu pergi papi mu semakin menyibukkan dirinya untuk bekerja. Terkadang papi lupa akan diri mami. Ehh kamu jangan berfikir papimu jahat ya hihi. Papi begitu karena ia ingin melupakan dirimu, karena ia orang paling sedih saat kejadian itu terjadi dan menghilangkan nyawamu. Bahkan mami sempat depresi dan papi putus asa sampai perusahaannya hampir bangkrut. Makanya papi lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja karena ingin menghilangkan rasa sedihnya" lanjutnya kembali seakan ia sedang berbicara kepada anak perempuannya.

My Cool Husband [PENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang