Karena Cinta

One

Typo berserakan
😂

Karena Cinta aku bahagia dan merasa paling beruntung.

Karena Cinta aku rela menentang kedua orang tuaku.

Karena Cinta aku rela berbagi dengan orang lain.

Karena Cinta aku harus merasakan penderitaan yang sangat menyakitkan.

Karena Cinta juga aku harus pergi meninggalkan apa yang membuatku sakit.

Tidak seorang pun didunia ini baik wanita maupun pria yang rela membagi cintanya dengan orang lain tetapi aku harus rela dengan sangat pahit menerima kenyataan bahwa suamiku beristri lain demi mendapatkan 'anak' untuk keluarganya

Dia suamiku yang selalu ada untukku

Dia suamiku yang sangat aku cintai dan mencintaiku

Dia suamiku yang rela melakukan apa saja demiku namun kini dia berubah menjadi sosok yang tidak lagi aku kenal.

Ini kisahku Tee Jaruji  yang menderita karena cinta dan harus rela kehilangan suami tercintaku yaitu Tae Darvid.

~ Tee Jaruji ~

(normal pov)

👉Enjoy the story 👈

Seorang pria tampan berkulit putih bernama tee jaruji tengah diam berdiri menunggu suaminya disamping mobilnya

Sesekali ia melirik alrolinya karena yang ditunggu belum juga datang

"Tee..maaf sayang.." kata seorang pria tampan berkulit tan yang tengah berlari sembari tersenyum kearahnya

"menyebalkan.." Tee menyubit lengan suaminya itu

"maaf baby..tadi benar-benar ada meeting mendadak.." jelas pria bernama Tae Darvid tersebut mengecup pipi istrinya

"ya sudah buruan..nanti keburu Ibumu ngomel-ngomel seperti parot.." ketus Tee menyilangkan tangannya kedadanya

"wwaahh gak percaya kamu ngatain Ibuku seekor burung.." tawa Tae

"gak ada burung yang sejudes Ibumu..bahkan burung hantu saja kalem.." balas Tee

Mendengar ocehan istrinya itu Tae hanya tertawa

"kenapa tertawa..?

"makin lama kamu makin mirip dengan Ibuku...kaya parot.." jawab Tae tertawa sembari mencubit gemas pipi Tee

"gggeezzz..! Tee melirik kesal

Ditengah perjalanan menuju makam kakeknya Tae yang harus menempuh jarak lebih dari 30  menit membuat Tee kesal karena suaminya terlambat dari waktu yang dijanjikan

Bukan kesal karena menunggu tetapi Tee tidak ingin ia kena ceramah lagi oleh Ibu mertuanya itu.

Bukan mudah untuk Tae dan Tee mendapatkan restu dari kedua pihak keluarga terutama keluarga Tae yang hingga sekarang masih sering bersikap dingin kepada Tee