[ Tujuh | Menetap ]

276 47 59
                                    

Selalu ada kata Indah,
di dalam kata Pindah.

Dentingan sendok dan garpu terdengar dari bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentingan sendok dan garpu terdengar dari bawah. Kara yang kini berada di kamarnya, tengah sibuk dengan berbagai macam buku di hadapannya.

Kara tidak ingin tertinggal materi pembelajaran. Walau baginya, cukup sulit untuk menyetarakan materi pembelajaran di Manhattan dan di Indonesia.

"Karaaa!" teriak sang Bunda dari ruang makan.

Kara menarik napas panjang, "iyaa, Bun.." ia segera beranjak dari kasur dan menuju lantai bawah.

Sosok yang pertama kalia Kara lihat di meja makan adalah Elvanno. Kara mengerutkan keningnya.

"Kok ada El?"

Maria, Bundanya Kara tersenyum sembari membawakan beberapa lauk yang telah siap untuk disantap.

"Iya, tadi Papanya Vanno telfon Papa. Katanya, Vanno mau bantuin kamu buat belajar. Papanya Vanno juga setuju. Jadi kamu kayak les privat gitu sama Vanno." ujar Bunda Kara panjang lebar.

"Sini, duduk, Ra. Deket Vanno," perintah Papanya.

Kara mengangguk setuju, dan berjalan ke arah kursi tepat di sebelah Elvanno.

"Hai." sapa Elvanno pertama. Kara hanya membalas dengan senyuman.

"Aku bawa es krim." bisik Elvanno.

Mendengar kata 'es krim' Kara langsung menoleh ke arah Elvanno. "Serius? Banyak?" tanya Kara antusias.

Elvanno tertawa. "Iya banyak, Bunda simpan di kulkas."

Elvanno sangat bahagia dapat makan malam bersama dengan keluarga Kara. Setelah 10 tahun lamanya tidak bertemu, suasana ini sangat dirindukannya.

Selain itu, untuk pertama kalinya Elvanno bisa keluar malam dan jauh dari pengawasan Mamanya yang terlalu over protective. Elvanno tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjalanan Hidup [ONHOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang