[ Sebelas | Bersama ]

150 22 16
                                    

Lakukan sesuatu yang membuatmu bahagia.
Hentikan yang membuatmu menderita.

Andaikan semua semudah itu.

Suara adzan magrib berkumandang, menandakan sang cakrawala telah lama meninggalkan dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara adzan magrib berkumandang, menandakan sang cakrawala telah lama meninggalkan dunia.

Elvanno mempercepat langkah kakinya menuju sebuah masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya. Di sampingnya, Dwitama-ayah Elvanno-mengikuti.

"Ayo, El!" ajak Dwitama ketika melepaskan sendalnya di luar pintu masjid.

Elvanno mengangguk dan ikut melepas sendalnya dan menuju tempat berwudhu laki-laki.

Setelah mengambil wudhu, ia langsung mengikuti imam yang telah membaca Al-Fatihah.

Saat gerakan sholat sujud, ada sebaris doa yang Elvanno ucapkan. Doa yang hanya ia dan tuhannya yang tahu.

Suara ketukan pintu kamar membuyarkan kosentrasi Kara yang sedang belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ketukan pintu kamar membuyarkan kosentrasi Kara yang sedang belajar.

"Ra, bantuin Bunda dulu sana masak di dapur..."

Pandangan Kara masih setia dengan buku tebal biologi yang berada di hadapannya. "Bentar, Pa. Kara lagi belajar."

"Kalau orang tua ngomong, jangan membantah." Papa Kara tetap dengan posisinya semula. Berpegangan dengan gagang pintu kamar Kara.

Kara menghela napasnya. "Kara nggak melawan. Kara cuman bilang bentar. Kara lagi belajar, Pa."

"Bisa nggak jawab iya aja? Nggak usah banyak alasan? Itu namanya kamu melawan. Menjawab aja kerja kamu." Papa Kara membanting kuat pintu kamar Kara dan pergi menuju ruang makan, meninggalkan Kara dengan beberapa tetesan air mata yang jatuh mengenai pipinya.

Kara mengusap air matanya dan bergumam kecil, "apanya sih yang salah?"

©©©

Beryl menyelesaikan potongan terakhir cheese cake, yang ia beli di sebuah kafe bersama dengan Erlan.

Dentuman musik yang terdengar dari radio mobil Erlan, mengisi keheningan perjalanan mereka.

Perjalanan Hidup [ONHOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang