[ Dua | Luar Jendela ]

629 135 294
                                    

Tenanglah membacanya. Jangan terburu-buru. Nikmati kisahnya. Karena setiap orang memiliki kisah yang berbeda.

Tidak perlu menunggu sebuah keajaiban untuk mendapatkan keajaiban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak perlu menunggu sebuah keajaiban untuk mendapatkan keajaiban. Karena menunggu sesuatu yang tidak pasti sangatlah membuang-buang waktu.
Jika kau ingin mendapatkannya, maka carilah dan bentuklah. Karena mencari dan membentuk lebih berharga daripada hanya sekedar menunggu.

 Karena mencari dan membentuk lebih berharga daripada hanya sekedar menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's POV.

Sebuah bola basket memantul keras di lapangan sekolah yang bernama SMA DWITAMA. Sekolah yang diminati banyak kalangan remaja. Sekolah yang selalu memiliki akreditasi A tiap tahunnya.

Bisa dikatakan, sekolah ini adalah sekolah terbaik nomor dua di Indonesia. Sekolah Menengah yang bertaraf international.

Seorang pria dengan kaus hitamnya sedang duduk di ujung lapangan dengan sebuah buku yang dibacanya.

"Please deh, El! Mau sampai kapan baca buku terus? Nggak bosan?"

Yang ditanya menoleh dan menjawab.

"Please deh, Ber! Mau sampai kapan komentarin gue terus? Nggak capek?"

"Dih, ngikutin. Plagiat emang."

Cowok yang bernama Elvano Dwitama itu tertawa.

Tidak lama setelah itu, seorang remaja laki-laki menghampiri mereka berdua.

"Gue, laper. Lo yang traktir kan?" tuduhnya asal.

"Lah? Fitnah."

"Cantik-cantik pelit, dasar."

Perempuan itu bernama Beryl Theresa. Perempuan nomor satu tercantik di sekolahnya.

Mereka bertiga adalah 3 orang yang menjadi pentolan sekolah. Dijuluki lebah. Karena singkatan nama mereka.

BEE.

Perjalanan Hidup [ONHOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang