Untukmu

2.1K 100 1
                                    

●●KEDIAMAN HARTAMA

¤¤BILAL p.o.v

Tok....tok...tok...suara ketukan terdengar dari pintu kamar Bilal

"Bilal....sayang..."terdengar panggilan mamanya dari luar

"Iya Ma,sebentar"balas Bilal sembari membukakan pintu untuk  mamanya

"Kamu lagi ngapain???tanya Mamanya

"Lagi beres beres dokumen untuk rapat besok Ma dikantor"jawab Bilal sembari melihat mamanya

"Uda selesai???"tanya mamanya lagi

"Uda ma,kenapa ma???"jawab Bilal sembari bertanya lagi

"Turun yuk kebawah,kita makan malam bareng,Papa kebetulan udah nunggu tuh"jawab mamanya

"Baik Ma,mama turun aja lebih dulu,nanti Bilal nyusul"balas Bilal sembari tersenyum

"Baiklah,Mama tunggu ya".ucap mamanya

"Oke Ma"balas Bilal sembari kembali menutup pintu kamarnya setelah mamanya turun

●●KEDIAMAN PRATAMA

"Malam Sayang,sini sama Umi"ucap Zainab tatkala melihat Zahra turun dari kamarnya

"Malam juga,Umi sedang ngapain???".tanya Zahra sembari duduk dekat Uminya

"Lagi nonton".jawab Uminya sembari melihat Tv

"Zahra tau kalo Umi sedang nonton".Balas Zahra sembari melihat Uminya

"Uda tau kenapa masih nanya sayang??".tanya Uminya kepada Zahra

"Ya enggak,Umi kan biasanya uda tidur jam segini,kok Zahra lihat malah diluar"jawab Zahra

"Seharusnya Umi yang tanya sayang,biasanya kamu selesai sholat isya pasti uda tidur,lah ini kok tumben keluar kamar??".tanya Uminya dengan nada selidik

"Enggak kok Umi,apa iya Zahra seperti itu??".,tanya Zahra kembali

"Kenapa sih kamu nak,ditanya kok malah nanya balik"jawab Uminya

"Gpp kok Umi,Zahra hanya baru sadar aja kalo ternyata zahra seperti itu".balas Zahra

"Kamu lagi ada masalah ya??".,tanya Uminya dengan tatapan penuh selidik

"Enggak kok"jawab Zahra dengan gugup

"Yakin???".tanya umi lagi

"Iya umi".jawab Zahra sembari tersenyum

"Baiklah,Umi percaya,tapi kalo kamu punya masalah,jangan ragu buat cerita sama Umi ya nak"ucap Uminya kepada zahra sembari membelai kepala zahra

"Iya umi"jawab Zahra sembari tersenyum

"Uda gi,tidur sana,uda malam,bukankah kamu besok mau kekantor lagi".balas uminya sembari mematikan Tv

Air Mata Cinta ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang