Trust Me

1.6K 92 10
                                    

Beberapa saat setelah Zahra tiba dirumah

"Terima kasih Bram,telah bersedia mengantar saya".ucap Zahra dengan sopan.

"Sama sama Bu,kalau begitu tunggu sebentar Bu".balas Bram sembari ingin keluar untuk membukakan pintu,agar Zahra dapat keluar dari mobil,namun,sebelum Bram membuka pintu mobilnya,"Tidak perlu Bram,Saya bisa buka pintu sendiri,lagi pula kamu kan,akan mengikuti rapat dengan suami saya,alangkah lebih baik kalau kamu,langsung kembali kekantor,karena saya juga tidak ingin menganggu pekerjaan kamu".ucap Zahra yang kemudian membuka pintu mobil,lalu melangkah keluar diikuti oleh Bram,"Kalau begitu,saya permisi Bu".pamit Bram kepada Zahra."Baiklah".balas Zahra sembari melihat Bram pergi.

Setelah itu,Zahra pun melangkah masuk kerumah."Assallamuallaikum"ucap Zahra dengan sopan."Wa'allaikumsalam".balas seorang wanita yang tidak lain adalah mama nya Bilal."Mama".ucap Zahra begitu melihat mama mertuanya sedang duduk disofa ruang tamu,lalu dia pun melangkah mendekati Mama mertuanya sembari mencium telapak tangannya."Ikut Mama keruang belajar,ada yang ingin Mama bicarakan sama kamu".perintah Mama mertuanya tanpa basa basi,ketika Zahra melihat sikap Mama mertuanya yang sedikit berbeda,membuat Zahra merasa ada sesuatu hal yang telah terjadi,tapi,dia sendiri tidak tahu apa itu,karena itulah,daripada memikirkan itu lebih dalam lagi,Zahra memutuskan untuk mengikuti mama mertuanya kedalam ruang belajar.

Dan begitu sampai didalam.
"Apa ini Ara??".tanya sang mama mertua sembari menyerahkan ponsel kepada Zahra,kemudian zahra pun menerimanya,lalu melihat apa yang dimaksudkan oleh mama mertuanya"INI!".ucap Zahra dengan mata yang terbelalak.
"Jelaskan sama Mama sekarang!!".perintah Mama mertuanya dengan nada marah,hingga Zahra terkejut,karena ini pertama kalinya baginya melihat Mama mertuanya terlihat marah.

🖋🖋🖋🖋🖋🖋🖋🖋

Sedangkan diperusahaan,rapat yang diadakan oleh Bilal berjalan sangat lancar,dan semuanya merasa puas,tidak hanya Bilal tetapi para karyawan juga,karena kerja keras mereka selama berhari hari akhirnya membuahkan hasil,dengan diterimanya proposal mereka oleh klien dari luar negeri.

"Baiklah,kerja kalian bagus hari ini,untuk itu perusahaan akan mengadakan makan malam untuk tim ini nanti,dan semua biayanya akan ditanggung oleh perusahaan,dan penanggung jawabnya adalah sekretaris saya-- Bram dan Wakil direktur kita Pak Fariz".setelah itu Bilal pun berdiri dari duduknya,dan diikuti oleh yang lainnya,"Kalian,boleh kembali bekerja".lanjut Bilal sembari meninggalkan ruang rapat yang diikuti oleh Fariz dari belakang.

"Lo gak ikut,ntar malam??".tanya Fariz sembari berjalan berdampingan dengan Bilal.

"Gue gak bisa".jawab Bilal dengan tenang,sembari memasukkan tangan kanannya kedalam kantong celananya,sementara tangan kirinya dia gunakan untuk mengendurkan dasinya.dan sebagian karyawan wanita yang melihatnya pun menatapnya tak berkedip.

"Kenapa???".tanya Fariz lagi,sembari tersenyum membalas sapaan para karyawan mereka.

"Gue ada janji dengan zahra malam ini".jawab Bilal tanpa basa basi,sembari membuka pintu ruangannya,dan setelah itu,dia pun masuk kedalam dan duduk dikursinya,sementara Fariz masih setia mengikuti langkahnya dari belakang,"Roman romannya,ada kemajuan nih".ucap Fariz sembari menjatuhkan dirinya disofa yang empuk yang ada diruangan Bilal.

"InsyaAllah....Lo do'akan aja yang terbaik".balas Bilal sembari menandatangani beberapa berkas yang ada dimejanya.

"Pasti Bro!Selamat ya!Moga lo sukses!".ucap Fariz dengan semangat.

Air Mata Cinta ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang