Harapan

1.3K 84 9
                                    

Beberapa saat setelah Zahra meninggalkan perusahaan Bilal,Zahra pun tiba di Mall,tempat dimana dirinya dan juga Tania berjanji untuk bertemu.

Zahra pun kemudian masuk kedalam pusat perbelanjaan itu,yang mana disana tempatnya orang orang menghabiskan waktu dan uang.

Zahra kemudian berjalan mengitari Mall sembari mencari keberadaan Tania yang sedari tadi tak kunjung nampak hingga akhirnya dia melihat salah satu objek yang sedang tersenyum bahagia sembari memegang boneka.

Yah...siapa lagi kalau bukan Tania,yang sekarang tengah asyik melihat boneka di salah satu Toko di Mall.

Kemudian,Zahra pun menghampiri Tania,bahkan ketika Zahra sudah berada dibelakang Tania,tetap saja tidak dapat menghentikan kegiatan Tania yang sedari tadi melihat boneka boneka yang berjajar didepannya.

Hingga akhirnya,Zahra pun menepuk bahunya dengan pelan.

"Tania".tegur Zahra sembari memiringkan kepalanya melihat Tania.

"Zahra....MasyaAllah...akhirnya kamu datang juga...aku kangen tau...".balas Tania dengan girang sembari memeluk Zahra.

"Aku juga kangen sama kamu...Maaf ya..baru bisa ketemu sama kamu".ucap Zahra sembari membalas pelukan hangat Tania.

"Gak apa apa Zahra...aku ngerti kok..apalagi belakangan ini,kamu juga lagi banyak masalah kan"lanjut Tania yang kemudian dibalas anggukan oleh Zahra.

"Udah ah...kita disini itu,mau have fun kan,jadi kita lupakan masalah kita sejenak...dan mari kita shooping".ucap Tania sembari mulai mengajak Zahra mengelilingi Mall dan mampir dibeberapa Toko.

"Pelan pelan Nia..ingat loh...kamu ini lagi hamil".celoteh Zahra yang mulai khawatir melihat Tania yang begitu antusias mengejar buruannya...Yah..beginilah Tania,kalau sudah ke Mall...dia bisa berubah menjadi Ratu shooping...bila tidak ada yang menghentikannya...
Bisa bisa,seisi Mall diborongnya.Dan Zahra paling mengerti dengan Tania,dirinya seperti ini pasti karena masalah yang sedang dia hadapi.

"Aduh Ra..jika pelan pelan..takutnya buruan aku gak dapat dong..udah ayo..kita kesana lagi".kilah Tania sembari menunjuk kearah Toko perlengkapan tidur Bayi.

Sementara Zahra hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya mengikuti Tania.dan mengenai Bram...jangan ditanya lagi,Lelaki tampan itu,setia mengikuti istri bos nya dengan tangan yang satu penuh dengan paperbag,dan tangan yang satunya sibuk memberi kabar pada si Bos.

Sementara Bilal yang menerima kabar dari Bram pun hanya bisa bernapas lega,setidaknya belum ada hal buruk yang terjadi setelah pertemuan Zahra dan Tania.

Namun,itu juga tak bisa menampik perasaan Bilal yang khawatir dengan kondisi Tania,terutama Fariz yang hingga sekarang belum mengetahui keadaan Tania istrinya sendiri.

Saat Bilal sedang larut dalam pikirannya tidak lama kemudian.

Drrrt

Drrt

Drrrt

Getaran ponselnya pun membuyarkan lamunannya,dan setelah Bilal melihat nama yang tertera,dengan cepat Bilal langsung menerima panggilan itu.

📞 "Halo Bro".

📞"Halo Dude".

📞 "Maaf...karena baru memberi kabar padamu".

📞 "It's okay Dude....tell me Now,how about results??".

📞 "kita harus bertemu Bil,dengan begitu aku bisa menjelaskan secara rinci padamu,terutama pada Fariz.ini tidaklah baik,untuk si bayi ataupun ibunya dan salah satu solusinya adalah operasi karena itu,aku butuh persetujuan keduanya"

Air Mata Cinta ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang