Beberapa hari kemudian
Hari berjalan seperti biasanya,mungkin bagi sebagian orang lain,tiap hari yang mereka lewati punya arti yang berbeda,namun tidak dengan Zahra...
Baginya hari itu tetaplah sama karena tidak adanya Bilal yang mulai memiliki arti penting dalam hidupnya.
Yah seperti ini,Zahra sering menghabiskan waktunya digaleri tempat dimana dia bisa meluapkan segala perasaannya melalui sebuah lukisan.
Bagi sebagian orang yang melihat,mungkin lukisan ini terlihat hanya seperti coretan coretan yang tak berbentuk.
Namun,bagi Zahra setiap coretan coretan yang dia urai diatas kanvas bagaikan benang kusut kehidupannya yang sampai sekarang belum juga terurai.
Disaat Zahra sedang memandang lukisan didepannya,suara dering ponsel miliknya pun terdengar,lalu Zahra pun mengangkatnya.
📞 "Assallamuallaikum....Sayang..."
📞 "Wa'allaikum salam Umi"
📞 "Kamu lagi ngapain Nak??".
📞 "baru aja selesai melukis Mi".
📞 "kamu masih di galeri Ra??ini udah menjelang maghrib loh nak...apa kamu gak pulang???".
📞 "iya Umi,zahra masih digaleri.ini juga lagi siap siap mau pulang.Umi jangan khawatir ya".
📞 "kalau begitu,gimana kalo Zahra nginapnya dirumah Umi sama Abi Nak??...lagian,kan udah lama Zahra gak nginap dirumah".
📞 "bukannya Zahra gak mau Umi...tapi Zahra udah terlalu sering meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.kan kasian bunga bunga yang disana Umi...gak ada yang ngurus".
📞 "jadi ceritanya lebih sayang bunga nih...daripada Umi".
📞 "Ha ha ha....ya enggak dong Umi...tetap Umi yang nomor satu".
📞 "kamu itu yah....bisa aja gombalnya"
📞 "Ha ha ha...iya dong Umi..anak siapa dulu dong...kan anak Abi".
📞 "kamu udah mau Otw sayang??".
📞 "Iya Umi..ni lagi nyetir".
📞 "Ya ampun Nak...kenapa gak bilang dari tadi kalau kamu lagi nyetir...bahaya loh sayang..."
📞 "Iya Umi,tau...makanya nyetir nya juga pelan pelan".
📞 "Ya udah deh kalau gitu,hati hati dijalan ya Nak..kabarin Umi kalau sudah sampai dirumah"
📞 "Baik Umi...Zahra titip salam dan sayang untuk Abi ya".
📞 "inshaAllah akan Umi sampaikan sama Abi nanti.
📞 "Assallamuallaikum Umi"
📞 "Wa'allaikumsalam sayang".
Tidak terasa airmata Umi Zahra pun mengalir tatkala beliau mengakhiri obrolannya dengan Zahra.
"Ada apa sayang???kenapa menangis???Apa terjadi sesuatu pada putri kita???"tanya Abi Zahra yang terlihat khawatir karena melihat Umi menangis.
"Umi memikirkan nasib putri kita Abi".jawab Umi dengan tatapannya yang sendu..
"Umi harus sabar,juga harus kuat...InshaAllah semua akan baik baik saja".timpal Abi yang mencoba memberi semangat kepada istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Cinta Zahra
RandomHidupku yang selalu dipenuhi dengan Warna,ada canda dan juga tawa. dalam sekejap menghilang ditelan oleh kebenaran Kebersamaan,Kasih Sayang,Kepercayaan,yang terjalin dalam sebuah hubungan yang ku sebut sebagai "KELUARGA" Yah..."KELUARGA" mungkin han...