Prolog

5.7K 293 1
                                    


-Flashback on-

"Abang, mama sama papa dimana? Ra mau jalan-jalan.." Seungcheol yang mendengar pertanyaan adiknya, Soora, merasa bingung bagaimana cara ia menjawabnya.

"Eum, jalan-jalan sama abang mau enggak? Beli es krim yuk?"

"Yuk! Ra mau es kim yang rasa putih ya, abang nanti mau es kim rasa apa?" Seungcheol tertawa kecil melihat adiknya yang berbicara seperti itu.

"Es krim Ra, pakai R, es krim."

"Es.. kirm?"

"Bukan gitu, es krim, ka-er-i-em."

"Ih gak tau ah. Kan di TK Ra masih menggambar. Beda sama abang." Soora kalo marah kok gemes sih, batin Seungcheol.

"Kamu tuh abang ajarin malah marah. Udah ah, jadi beli enggak nih?"

"Jadii~ Tapi pakai jaket Ra dulu, abang juga pakai ya!"

"Iyaa."

//

"Ayah.. Ibu.. sudah.. hiks.."

"Diam kamu! Gak usah ikut campur!"

"Ayah! Jangan bicara kasar ke anakmu sendiri!"

"Apa?! Bicara kasar? Sementara kamu saja membentakku!"

"Lebih baik aku membentak, daripada main belakang seperti dirimu!"

PLAKK

"Ibuuuu! huaaa...."

"Sudah Jeonghan, berhentilah menangis. Bawa adikmu keluar rumah."

"Ya! Bawa adikmu itu keluar bersama ibumu, dan jangan pernah kembali lagi!"

"Ayah jahat!"

BLARR

"Seperti itu kamu memperlakukan keluargamu sendiri?! Dasar manusia tak punya hati!"

"Bagaimana bisa kamu kemari seenaknya?! Datang membanting pintu, tak tahu malu!"

"Kamu tak perlu tahu, tuan Hong. Cepat urus perceraian kalian. Aku yang akan mengasuh Jeonghan dan Joshua."

"Bagus. Ambil hak asuh mereka, Nyonya Choi. Aku tidak akan pernah menemui mereka lagi, dan ibunya."

Air mata ibu Yoon tak sekalipun berhenti, melihat suaminya-yang kedua setelah cerai dengan tuan Yoon- memutuskan untuk bercerai demi memilih wanita simpanannya-untuk kedua kalinya. Ibu Yoon memutuskan untuk tidak menikah lagi, dan memberikan hak asuh anaknya kepada kakak tertuanya, ibu Choi.

//

"Ayah, Ibu, Wonwoo mau tanya."

"Tanya saja, nak. Ibu akan mendengar."

"Tapi ada syaratnya."

"Apa syaratnya?"

"Ayah dan Ibu jangan bertengkar lagi, Wonwoo sedih."

"Itu karena Ayahmu yang selalu memulai."

"Apa maksudmu memulai? Wonwoo, kamu mendengar kan siapa dulu yang mulai?"

"Itu karena Wonwoo ingin bertanya, Yah."

"Tapi kamu yang menyindir Bu, apa tidak salah?"

"Ya! Aku tidak pernah salah, tapi Ayah! Ayah selalu jarang pulang ke rumah hanya karena urusan kantor!"

"Berkacalah, Bu! Apa kamu pernah pulang kantor menemui Wonwoo yang belum tidur? Kau pasti pulang setelah Wonwoo tertidur kan?"

"Ayah.. Ibu.. tolong jangan sepert-"

"Wonwoo! Masuklah ke kamar dan tidurlah."

Wonwoo tahu hal ini akan terjadi, lagi.

"Wonwoo ingin tidur bersama Ibu dan Ayah! Jika tidak, Wonwoo akan keluar dari rumah ini!"

"Ya sudah keluarlah!"

"AYAH!"

Tepat saat Wonwoo keluar rumah, mobil ibu Choi yang memang rutin menjenguk Wonwoo, datang. Wonwoo pun menangis sembari menceritakan tentang apa yang baru saja terjadi. Akhirnya dengan sangat berhati-hati, ibu Choi meluruskan permasalahan keluarga Wonwoo. Ayah dan Ibu Wonwoo memutuskan untuk berpisah dan lebih memilih melanjutkan karir mereka sendiri, dan Wonwoo pun memutuskan untuk tinggal bersama ibu Choi.

-Flashback off-

"Dek, udahan ngegamenya, makan kuy, udah waktunya lunch." Jeonghan mengajak adiknya yang sedari tadi sibuk memiringkan smartphone-nya.

"Emang Kak Joshua ama Kak Wonwoo uda pulang, kak?" Soora menanyakan dua kakaknya yang dari tadi ternyata sudah berdiri disamping Soora yang asik dengan dunianya sendiri.

"Heh dek."

"ANJIR KAK JOSH KAGET GUE"

BLETAKK

"Aduh!"

"Bicaranya, dek."

"Ya gausah lempar gue pake botol akua bisa kali bang:("

"Dah yuk, makan." akhirnya Wonwoo-lah yang menyudahi kegaduhan kecil di rumah ini.

-------------------
enjoy the story? dont forget to vomment ya karna ku masih belajar, hehe

masih prolog nih guys, penasaran selanjutnya? next yaa~
-haopao

brothers? -°svt ff (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang