12. Cowok Aneh

92 17 1
                                    

KINI Juletta berada di dalam perpustakaan sekolah. Perpustakaan yang samgat luas. Buku-buku pun terjajar rapi di raknya.

Ia sedang mencari buku yang bisa membantunya dalam pemilihan ketua Osis. Dan satu hal lagi yang tak akan ia lupakan, yaitu mencari komik, karena komik adalah buku favoritnya.

Jedukk!!

Bahu Juletta tak sengaja menabrak bahu cowok yang ada di sampingnya sejak tadi.

Juletta bersikap cuek seakan ia tak bersalah. Yang satunya pun ikut cuek. Juletta melirik. Cowok itu pun ikut melirik. Lalu membuang muka lagi.

Tak lama, Juletta menemukan buku yang ia cari. Ia berusaha mengambilnya namun apa daya, buku itu ditaruh di rak atas.

Juletta bingung. Apa ia harus memanjat rak atau ambil kursi. Tapi di sini tak ada kursi, memanjat pun ia takut jatuh.

Apa daya, ia harus meminta bantuan pada cowok tadi.

"Mmm ... Tolong ambilin buku itu, dong!" tangan Juletta menunjuk ke arah buku incarannya.

Tak ada jawaban. Cowok tadi bahkan tak menoleh atau melirik. Ia hanya fokus mencari-cari buku.

Juletta menghela napas pelan. Lalu menepuk pundak cowok itu.

"Tolong ambilin buku di atas itu, dong!"

Cowok itu menoleh. Lalu berkata; " Males!"

Juletta melotot heran. Dimintai bantuan malah tak mau. Dasar.

Tak ada cara lain. Ia tak mau memaksa cowok itu. Sudah terlihat kalau cowok itu adalah manusia arrogant. Juletta terpaksa harus menaiki rak satu per satu, dengan hati-hati.

"Elu ngapain?" tanya cowok itu.

"Udah tau lagi manjat pake nanya lagi!" jawab Juletta ketus.

"Hati-hati!"

Hah? Bukan malah bantu malah bilang 'hati-hati'. Dasar cowok aneh.

Juletta tak menghiraukan. Ia tetap fokus untuk mengambil buku itu.

Lalu, tak sengaja ia menginjak salah satu buku dan membuatnya terpleset. Dan apakah cowok itu akan menangkap tubuh Juletta?

Jawabannya tidak. Juletta jatuh dan kepalanya terbentur kayu rak buku. Dan cowok tadi hanya diam mengamatinya.

"Bodoh!" ucap cowok itu.

"Elu yang bo--" ucapan Juletta terpotong saat ada yang menepuk pundak kanannya.

"Jul, lama bener elu di sini. Gua sama Baila nungguin elu, lama banget!" ucap Alya.

Juletta sebenarnya ingin memarahi cowok itu, tapi ia tak mau membuang energinya hanya untuk memarahi cowok songong itu. Ia hanya akan tetap santai seperti di pantai.

"Eh, ada elu ya, Jul!" sapa Alya saat melihat ada cowok bernama Julian di samping Juletta.

"Eh, elu, Al. Ini tadi temen lu kebanyakan tingkah, terus jatuh!" Julian menepuk pundak Juletta.

Alya menoleh ke arah Juletta. "Ngapain aja lo sampai jatuh gitu?"

"Tadi--"

"Dia mau ambil buku yang ada di atas, gua mau bantuin, malah dia nolak!" bohong Julian, bukan untuk apa-apa. Ia hanya ingin melihat bagaimana wajah marah Juletta. Karena selama ini ia tak pernah melihat sosok Juletta yang sedang marah.

Juletta melirik ke arah manik Julian, dan membuang muka.

Belum kenal aja udah jadi tukang bohong! Apalagi kalo udah kenal!, batin Juletta.

"Oh, yaudah, maafin dia, ya, Jul. Mungkin dia malu!" ucap Alya membuat Julian terkekeh.

Sementara Juletta memutar bola matanya.

"Terus, mana buku yang tadi elu cari? Biar gua ambilin!" tawar Julian.

"Enggak usah, makasih. Gua biar browsing aja!" jawab Juletta ketus, tanpa sekalipun melihat Julian.

"Oh!"

Lalu mereka bertiga pergi dari perpustakaan meninggalkan Julian sendiri.

Dasar cowok aneh. Bukannya dari tadi bantu ngambilin. Malah cari perhatian sama Alya!, batin Juletta mengumpat.

***

To be continue...

Thanks for reading😻😻

AL✨

Juletta (BELUM KELAR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang