29. Rumah Sakit

87 5 2
                                    


Juletta menyodorkan uang lima ribunya kepada Baila.

"Buat Aku?" tanya Baila.

"Mau tukar sama yang seratus ribu," ucapnya.

"Hah?!"

"Boleh, ya. Boleh, ya?" Juletta menampakkan puppy eyes yang tidak bisa dikatakan sebagai puppy eyes tapi owl eyes. Menyeramkan.

"Oke, deh. Sekali-kali sedekah sama anak sultan. Hehe."

"Makasih."

Mereka berdua masih tetap di tempat yang sama, yaitu pasar. Mereka sungguh lelah. Juletta lelah menyetir dan dapat protesan orang-orang di jalan karena mobil bak yang dikendarainya tidak berjalan lurus. Sementara Baila lelah berdoa kalau ia tak mau pergi ke surga terlebih dahulu.

"Udah jam tiga, Jul," ucap Baila.

"Tahu."

"Terus kita tetep mau ke rumah sakit Pelita yang kita gak tahu di mana itu?"

Juletta berpikir. Ahaa ... Kenapa ide ini baru muncul setelah beberapa menit ia di sini?
Ide Juletta kali ini adalah ia akan menanyai orang-orang yang ada di pasar ini di mana rumah sakit itu berada.

"Kita masuk ke pasar, yuk!" ajak Juletta.

Baila mengangguk. Ia mengikuti apa kata Juletta kali ini. Perutnya sangat lapar, mungkinkah Juletta membelikan makanan buat sahabatnya yang malang ini?

Juletta celingak-celinguk di dalam pasar seperti sedang mencari sesuatu.

"Cari apa, sih, Jul?"

"Makanan yang enak."

"Kan, kamu udah punya tahu bulat."

"Males, ah. Tiap hari makan itu mulu."

Baila hanya ber-oh ria.

Dan sampailah mereka di tempat jualan bakwan, cilok, cireng, dan semua yang berbau gorengan. Wah, kesukaan Juletta ini.

"Bu, beli cilok sama cireng  masing-masing 10.000, ya," ucap Juletta pada sang penjual.

Sang penjual pun langsung mengambil cilok dan cireng lalu memasukannya ke dalam kantong plastik.

Juletta menyodorkan uang RP. 20.000 kepada sang penjual.

"Makasih."

"Perasaan kamu gak punya uang RP. 20.000, deh," bisik Baila.

"Ini sisa uang saku gua, hanya ini," jawab Juletta.

Juletta langsung menggandeng tangan Baila untuk kembali ke mobil bak. Namun, Juletta malah berbalik setelah teringat kalau niatnya masuk ke dalam pasar adalah untuk bertanya di mana keberadaan rumah sakit Pelita itu. Gadis itu lalu menanyai sang penjual tadi.

Dan jawaban sang penjual adalah Juletta harus berjalan ke kiri lalu akan bertemu rumah sakit itu. Shit, berarti ia harus putar balik! Ujian macam apa ini?

Juletta langsung memberi terima kasih pada orang itu dan langsung pergi ke mobil baknya kembali. Mereka berdua harus bertemu Alya hari ini. Harus hari ini.

Juletta langsung menekan pedal gasnya keluar dari area pasar.

"Bismillahirohmanirrohim, semoga selamat sampai tujuan, Ya Allah," Baila berdoa kembali.

Juletta tersenyum. "La, lu tahu enggak kalo hari ini tuh gua pertama kali nyetir mobil."

"Jangan bercanda, deh, Jul."

"Suerr, dah, gua gak bohong." Juletta mengacungkan dua jarinya.

"Juletta ... Jangan bikin Aku takut, please ..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Juletta (BELUM KELAR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang