PROLOG.

121 7 0
                                    



"Bagiku, waktu berjalan begitu cepat. Semua kejadian baik maupun buruk aku jalani, dan selalu ku anggap biasa saja.

"Ada pun hari dimana aku merasakan lelah, sedih, sakit hati bahkan sampai muak dengan kehidupan ini. Namun mereka yang selalu peduli padaku tetap menyemangatiku meskipun aku selalu menganggap semua remeh dan hal biasa saja. Tapi, kini bagiku semuanya sudah terasa tak biasa..."

"Aku bertahan sampai sekarang, berusaha sekeras tenaga untuk menjadi lebih baik kedepannya. Waktu demi waktu terus ku lalui hingga aku bertemu dengan orang itu.."

"Dia sangat baik, ramah, manis dan juga wajahnya sangat cantik. Dia sangat sempurna di mataku. Dia selalu memberikan ku semangat dan mendukung apapun ke putusan ku. Mesekipun aku selalu bersikap biasa dan seolah-olah semuanya baik-baik saja."

"Seiring waktu berjalan , aku mulai merasa cemas, aku selalu merasa canggung jika berhadapan dengannya. Rasa ingin bertemu selalu mucul setiap saat. Bahkan....hingga akhirnya rasa takut kehilangannya pun muncul. Aku bahkan seperti orang bodoh, sampai berpikir bisakah kita bersama selamanya?"

"Aku egois, aku hanya mementingkan perasaan ku saja. Dan yang paling parah, aku sangat jahat. Karena aku menaruh perasaan paa kekasih sahabat ku sendiri. Bukankah itu sangat menjijikan? Bukankah aku hina? Iya.. aku sangat bodoh dan sangat rendah lebih dari sampah. Tak seharusnya aku berharap lebih padanya, sedangkan aku tau dia milik orang lain.."

"Aku sedih, aku gelisah, aku bimbang, dan akhirnya aku terpuruk.. Rasanya tak mau menjalin hubungan dengan siapapun.. Bagiku saat ini lebih baik sendiri daripada merebut kebahagiaan orang lain."

"Tapi aku tak bisa membohongi perasaanku sendiri, jika aku masih sangat mengharapkannya sampai saat ini.. Dan mungkin seterusnya..."

"Sungguh, aku sangat egois.."

"Wajahnya selalu teringat di benakku.."

"Suaranya.. senyumannya.. gerakan tubuhnya.. semua selalu ku ingat.."



"Bisakah aku bersamanya untuk sekali lagi?"




"Aku... Aku ingin mengejar nya.. Aku ingin mendapatkannya kembali...."















- tbc -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







- tbc -

Triangle [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang