Ep. 43

8 2 0
                                    

1 setengah tahun yang lalu, tepat dimana hari kepergian Jackson yang secara tiba-tiba.

"Plaaakkkk!!"

Malam itu Ayah Jackson menamparnya saat mengetahui dirinya pulang dengan keadaan setengah mabuk, ia diantar pulang oleh Harris.

"U-Uncle?!" Ucap Harris terkejut.

"Da-Daddy...?" Ucap Jackson.

"Apa-apaan kau ini?! Kenapa kau bau alkohol?! Sini kau!" Ujar Ayahnya sembari menarik kerah baju Jackson.

"U-uh...?" Ucap Jackson.

Sang Ayah pun memeriksa seluruh saku pakaian yang Jackson gunakan. Dan ia menemukan sebungkus rokok.

"Kau juga merokok?! Dasar anak kurang ajar!!!!" Ucap sang Ayah yang lagi-lagi menampar Jackson.

"Daddy!!!" Teriak sang Ibu.

"Da..Daddy...maafkan aku..." Ujar Jackson.

"Siapa yang mengajarimu untuk merokok dan mabuk-mabukan begini?! Sebenarnya kau ini anak Daddy atau bukan?! Kenapa kau mempermalukanku seperti ini hah.....?!" Ujar sang Ayah.

"Uncle, Aunty, sebenarnya aku yang mengajaknya duluan. Jackson tidak lah bersalah, ini hanya pengaruh dariku. Aku yang salah...tolong maafkan Jackson...!" Ujar Harris.

"Diam Harris!!! Uncle sedanh tidak bicara denganmu!" Ujar Ayah Jackson.

"U-uh...? Tapi Uncle, aku tak mau melihat Jackson seperti ini. Aku lah yang bersalah.." Ujar Harris.

"Harris! Cepat kau pulang sekarang! Besok uncle akan menemui orang tuamu! Pulang sana!" Ujar Ayah Jackson.

"Ba-baik, Uncle." Sahut Harris yang mulai mengambil langkah.

"Ha-Harris.....?" Ucap Jackson yang terlihat lemas.

"Masuk cepat!! Kau harus di beri pelajaran!!" Ujar Ayahnya sembari menariknya secara paksa.

"Daddy! Hentikan, jangan sekasar itu pada Javckson..!" Ujar sang Ibu.

Di dalam rumah, Kalak laki-laki Jackson pun keluar karena mendengar keributan.

"Ada apa sih malam-malam begini ribut..?" Ujarnya.

"Kak Steve?" Ucap Jackson.

"Ada apa, Daddy? Mommy? Kenapa wajah Jackson memar begitu?" Tanya Kakaknya yang bernama Steve itu.

"Adikmu ini sudah kurang ajar sekali! Kenapa dia sama sekali tidak bisa seperti Kakak nya ini?" Ujar sang Ayah.

"Kenapa Daddy selalu membandingkannya denganku? Jackson tetaplah adikku!" Ujar Steve sembari menghampiri Jackson.

"Steve! Kau tahu kan adikmu ini sangat berandalan! Bermain game tidak jelas setiap harinya sampai nilainya buruk. Sekarang lihat! Dia merokok dan mabuk-mabukan! Dia berbeda sekali dengan dirimu yang selalu disiplin!" Ujar sang Ayah.

"Sudahlah Daddy, di umur saat ini memang masih labil. Jackson hanya berusaha beradaptasi. Mungkin dia kelewatan saat ini. Aku tahu kalau adik ku ini tidak akan salah jalan jika tak ada yang mempengaruhinya!" Ujar Steve.

Triangle [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang