"Lucas! Lucas!" Terdengar seorang pria sedang memanggil-manggil nama teman yang duduk di depan bangkunya, temannya itu sambil menggunakan earphone di telinga nya.Pria yang di panggil Lucas itu pun menoleh ke belakang sembari melepaskan earphone nya dengan tatapan seperti malas. "Apasih, Bobby?" Ucapnya dingin.
"Itu tuh di panggil Jackson!" Ucap pria yang bernama Bobby itu.
Lucas pun menengok ke arah pintu kelasnya. "Ahh.." Gumamnya.
"Lucass!! Ayo cepat sini...!" Panggil pria bernama Jackson yang sedang berdiri di depan pintu itu.
"Hmm...?" Ucap Lucas yang mulai beranjak dari tempat duduknya. Ia pun segera menghampiri Jackson.
"Kenapa?" Tanyanya dingin.
"Ayo balapan membeli roti kacang di Cafeteria!" Ajak Jackson.
"Duhh.. masih saja ngajak begitu. Kita sudah kelas 12 kan!" Sahut Lucas cuek.
"Memangnya tidak boleh ya? Masa-masa ini kan sangat seru dan kita harus selalu menikmati nya sebelum tua. Ayo!"" Ucap Jackson.
"Hmm. Okay." Sahut Lucas dengan terpaksa.
Di depan kelas...
"Okay, kita start dari sini ya. Siapa yang lebih dulu mendapatkan roti kacang, dia lah pemenangnya. Taruhannya....kau mau apa?" Ucap Jackson.
"Terserah kau saja." Sahut Lucas tambah malas.
"Bagaimana kalau dengan.....Evelyn! Iya Evelyn! Siapa pun pemenangnya akan mendapatkan ciuman darinya. Bagaimana?" Ujar Jackson.
"A-apa-apaan taruhan itu?! Evelyn kan pacarmu? Yahh gak mungkin lah...!" Sahut Lucas.
"Maka dari itu, aku harus menang taruhan ini. Okay sudah diputuskan ya!" Ucap Jackson.
"Hey!! Jangan seenaknya begitu!" Ucap Lucas.
"Okay! Start!!! Dalam hitungan mundur...tiga.......dua......satu........!" Ucap Jackson memberi aba-aba.
"Hey!!" Ucap Lucas yang berusaha menghentikannya, namun Jackson tetap tak peduli.
Mereka berdua pun mulai berlari di area lorong sekolah. Suasana begitu ramai karena sedang jam istirahat. Mereka berdua berlari tanpa menghiraukan keadaan sekitar.
"Heyy!! Kalian berdua jangan lari-larian di lorong!!" Teriak sang guru yang tak sengaja berpapasan dengan mereka berdua.
"Hahaha! Maaf Pak! Hukumannya nanti saja ya!" Teriak Jackson yang semakin berlari kencang.
Setelah 15 menit berlalu...
"Lihat, kau pasti kalah." Ucap Lucas sembari membawa sebungkus roti kacang.
"Huhhh! Kenapa sih kau selalu saja menang kalau lomba lari denganku?!" Ucap Jackson.
"Olahraga sana! Biar badanmu lebih bugar." Sahut Lucas.
"Terus... taruhannya gimana?" Tanya Jackson.
"Aku menolak hadiah dari taruhannya. Lupakan saja!" Ucap Lucas dingin.
"Tidak bisa begitu dong, namanya taruhan ya taruhan! Pokoknya kau harus ambil hadiah nya!" Ucap Jackson.
"Tidak mau!" Sahut Lucas yang tak mau mempedulikan nya lagi.
"Ihhhh kau ini!!!!!!" Ucap Jackson yang mulai kesal.
"Kubilang tidak ya tidak. Please deh!" Ucap Lucas yang juga ikut kesal.
"Kau ini kan laki-laki ..! Jantan dikit dong..!" Ucap Jackson.
"Masalahnya bukan jantan atau tidak, masalahnya itu adalah pacarmu! PACARMU JACKSON! Dan disisi lain aku juga ada Camelia, pacarku. Jangan sampai dia tahu, bisa ngamuk dia!" Sahut Lucas.
"....a-aku sih gapapa. Kalau sampai ketahuan si Camel, aku yang akan jelaskan." Ucap Jackson.
"......baiklah! Ajak aku bertemu dengan Evelyn." Sahut Lucas sembari menghela nafas berat.
Di atap Gedung sekolah...
"Bener nih gapapa?" Tanya Lucas meyakinkan sahabatnya itu.
"Iya, gapapa. Santuy." Sahut Jackson.
"Yasudah. Tapi jaga rahasia dengan Camelia ya?!" Ucap Lucas cuek.
"Siaaaappp!" Sahut Jackson.
Setelah menunggu beberapa menit di atap Gedung, suara langkah kaki pun terdengar diiringi suara imut seorang gadis yang memanggil nama "Jackson".
"Jackson....?"
"Uh?" Jackson pun menoleh ke belakang. "Ahh! Evelyn? Kau datang?" Ucapnya.
Rambut panjang yang terkibaskan oleh angin, badan yang mungil dan goals membuat pesona gadis yang bernama Evelyn itu semakin menarik. Paras wajahnya yang cantik dan natural dan sedikit cahaya dari sinar matahari membuat dirinya semakin bercahaya. Tercium wangi parfum nya saat ia berjalan menghampiri Jackson dan Lucas saat itu.
"Ada apa kamu menyuruh ku kesini?" Tanya Evelyn.
"Ahh.. ba-bagaimana ya cara menjelaskan nya? Pokoknya aku ingin kamu mecium Lucas sedikit saja." Ujar Jackson.
"U-uh..? A-apa maksudmu..? Aku tak mengerti.." Ucap Evelyn.
"Jangan salah paham dulu Evelyn, bukan aku yang memintanya. Pacarmu lah yang punya ide bodoh itu!" Ucap Lucas dingin seperti biasanya.
"Be-begini Evelyn, Lucas menang taruhan tadi. Seperti biasanya, kamu tau kan kalau aku dan Lucas suka taruhan balapan membeli roti kacang di Cafeteria? Yahh.. begitulah, aku tak sengaja membuat taruhan ini. Yang menang akan mendapatkan ciuman darimu, dan kupikir kali ini aku akan menang dari Lucas.. Maaf ya Evelyn?" Ujar Jackson.
"Kenapa kamu sampai menjadikan ku taruhannya..? Apa ini tidak keterlaluan namanya?" Ucap Evelyn.
"Yahh mau bagaimana lagi, sudah terlanjur terjadi. Mau ya? Sedikit saja..." Ucap Jackson.
"Kalauu tidak mau tak apa. Aku tidak akan memaksa mu. Lagi pula ini hanya taruhan biasa saja. Bagaimana kalau kita lupakan saja taruhan ini? Okay? Lagipula aku harus segera menemui pacar ku, haha.." Ujar Lucas yang agak gugup.
Evelyn dan Jackson pun terdiam sembari menundukkan kepala mereka masing-masing. Tapi Evelyn tiba-tiba terlihat mengangkat kepalanya lalu menatap Lucas.
"Okay, akan kulakukan." Celetuk Evelyn.
"Eh??!!!"
#EPISODE1
- tbc -
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle [HIATUS]
RomanceGadis itu sangat menyukai pacarnya. Namun siapa sangka ia malah menikah dengan pria lain, pria itu adalah sahabat baik pacarnya. Kisah mereka berawal....