"Jungkook apa sudah beres?" ucap V dengan terburu buru
"Ah...iya tuan ini berkasnya,dan saya pun sudah membuat ulang semuannya"ucap Jungkook memeluk berkasnya.
"Bagus,sekarang kita ada rapat dan kau ikut bersamaku, sekarang klien kita orang luar oleh karna itu kita harus melakukannya dengan perfesional!"tegas V
"Iya tuan." ucap Jungkook mengangguk dan berjalan keluar beriringan dengan V.
*
*
"Baiklah untuk meeting hari ini kita mengadakan beberapa..."Sebelum selesai seseorang membuka pintu.
Cklek
"Maaf kami telat karna dijalan sangat macet." ucap lisa yang diangguki semua orang, tapi berbeda dengan orang yang ada diujung ia tak berbalik badan sama sekali.
"Silahkan duduk nona Lisa." kemudian lisa menghampiri kursi dipaling ujung.
"Baiklah untuk mempercepat waktu..." ucap wakil direktur.
"Tunggu,apa keterlambatan seseorang tidak menjadi masalah tuan Seom?" ucap pria itu dengan tatapan yang dinging.
"Maaf tapi kan saya sudah memiliki alasan bagaimanapun jika macet tidak bisa melanggarnya walau urusan paling pentingpun." ucap Lisa dengan nada tak suka.
"Iya tuan V lagipula kan acara meeting ini belum sepenuhnya dimulai paling nona Lisa terlambat beberapa menit." ucap Seom
"25 menit,apa tak lama?" ucap V dengan datar
Semua orang disekeliling melihat prilaku mereka yang seperti saling tak suka
"Kalau begitu kita mulai saja..." ucap Seom memecahkan tatapan mereka
Acara pun terus berlangsung dan hanya ada wajah fokus dan otak yang bekerja sedangkan semua sekertaris mereka mencatat apa yang sedang dijelaskan untuk dijadikan pendapat dan saran dikedua belah pihak.
*
*
"Baiklah hari ini meeting selesai dan kita akan bertemu kembali setelah 2 hari kedepan dan masukan dari nona Lisa,sangat singkat dan juga masuk akal terimakasih."Ucap Seom.
Semua orang bertepuk tangan dan Lisa tersenyum menatap mereka kecuali pada direktur yang bernama Victory itu..
*..
*
"Berani sekali dia menyaingiku, baru sekarang kerjasama bisa dia menangi melawanku lihat saja.."Ucap V tersenyum menyeringai dengan tatapan penuh dengan rencana
"Tuan,nona Lisa ingin bertemu dengan anda dia ingin mengadakan.." ucap jungkook yang tak lama dipotong V
"Atur!" ucap V singkat dan tegas.
*
*
"Tuan V, ini saya bawakan kopi pasti anda haus." tiba² ada seorang perempuan memasuki ruangan V dengan wajah yang menggoda
"Aku tak suruh." ucap V dingin tanpa menengok
"Tuan saya...."Wanita itu terus berjalan mendekat.
Brakkk
"Sudah saya katakan,saya tidak suruh membawa itu,apa kau ini tuli hah??" ucap V dengan marah dan menggebrak meja sehingga membuat wanita itu gemetar ketakutan memang salah jika menggoda seorang victory walau pun ia tidak pernah bersangkutan dengan wanita ia tak pernah memikirkan mendekati siapapun walau dia seorang ratu.
"Ya....ya tuan maaf." ucap wanita itu gemetar.
"Siapa nama kamu?" ucap V datar
Namun saat tiba² wanita itu ditanya seketika ia bahagia dan tersenyum pada V.
"Seulgi tuan." ucapnya malu²
"Jungkook buat surat pernyataan bahwa hari ini saya pecat dia!!" ucap V yang sedang mengetik laptop nya.
"Baik tuan."Angguk Jungkook.
Glek
"Jangan tuan saya mohon,saya hanya menyukai tuan karna tuan tampan dan saya menyukai anda." ucap seulgi tanpa takut namun wajahnya sangat memohon pengampunan.
"Cihh..tipeku tak sepertimu dan juga tipe ku sungguh bisa membuatku nyaman dan selalu memarahiku bukannya menggodaku dengan tubuhnya." ucap V dengan tak suka.
"Tapi..."Kini seulgi merasa menyesal.
Ternyata tuan V juga punya type perempuan,aku sudah sangat kenal dia dia pasti kesepian gimana kalau aku carikan saja dia pasangan ya kalikali membantu...ucap jungkook dalam hati
"Kau sedang melamun apa jungkook?" ucap V
"Ahh tidak, maaf tuan V"Jungkook gelagapan karna baru saja memikirkan atasnnya yang super galak ini.
"Bawa dia keluar!"ucap V dengan penuh penekanan.
Dengan cepat jungkook menyeret seulgi keluar dari ruangan V....
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes Vs Body{END}
Fanfictionmemiliki perusahaan sendiri itu adalah keinginan mereka,kerjasama saling menguntungkan sudah wajar... dengan mereka menjalin sebuah kesepakatan untuk keuntungan masing². namun mereka tak pernah mementingkan hal lain kecuali pekerjaannya, yang satu d...